Mengenal Limfoma Hodgkin, Penyakit yang Diidap Suami Tasya Kamila

Senin, 17 Mei 2021 - Dwi Astarini

SUAMI dari mantan penyanyi cilik Tasya Kamila, Randi Bachtiar, dikabarkan mengidap kanker kelenjar getah bening atau hodgkin lymphoma stadium dua. Sebelumnya, Tasya sempat merahasiakan perihal penyakit suaminya ini. Namun, akhirnya ia memberanikan diri untuk membagikan perjalanan dan perjuangan keluarga kecilnya dalam melawan penyakit tersebut melalui akun instagram pribadi Tasya.

"Selama berbulan-bulan, kami merahasiakannya. Memang tidak mudah, tapi akhirnya kami menemukan keberanian untuk berbagi perjalanan ini dengan kalian. Suamiku @randibachtiar sedang berjuang melawan kanker (limfoma hodgkin stadium 2). Alhamdulillah. Kami berharap ini adalah sesuatu yang bisa kami kalahkan dan kami menangi. Kami tangguh," ujarnya.

BACA JUGA:

Intermittent Fasting, Diet Berpuasa nan Bermanfaat

Seperti dilansir Alodokter, limfoma hodgkin adalah salah satu jenis kanker getah bening atau sistem limfatik yang terdiri atas kelenjar dan pembuluh yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Sistem limfatik ini memiliki peran penting dalam mengontrol sistem kekebalan tubuh.

Pada limfoma Hodgkin, salah satu jenis sel darah putih (limfosit), yaitu limfosit tipe B, akan mulai menggandakan diri secara abnormal dan menyebabkan limfosit kehilangan fungsinya dalam melawan infeksi, sehingga mengakibatkan penderitanya rentan terhadap infeksi.

tasya kamila
Tasya bersama suami berjuang melalui limfoma hodgkin. (Foto instagram @tasyakamila)

Penyakit sistem limfatik ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia 20-40 tahun dan mereka yang berusia di atas 55 tahun.

Gejala yang paling mudah dikenali adalah pembesaran kelenjar getah bening, seperti munculnya benjolan yang tidak terasa nyeri pada daerah leher, ketiak, atau selangkangan. Selain itu, terdapat beberapa gejala lainnya meliputi:

Limfoma hodgkin disebabkan sel kanker yang berkembang pada sistem limfatik. Sel kanker berawal dari mutasi pada sel, sehingga sel berkembang secara tidak normal dan tidak terkendali. Seperti kebanyakan penyakit kanker lainnya, penyebab pastinya belum diketahui hingga saat ini.

Pada limfoma hodgkin, sel-sel limfosit tipe B yang bertugas melawan infeksi bermutasi menjadi sel kanker dan berlipat ganda dengan cepat. Sel ini terus bertambah banyak hingga membunuh sel-sel yang sehat. Saat inilah tubuh mulai rentan terhadap infeksi, dan berbagai gejala mulai muncul.

Meski belum diketaui penyebab mutasi sel kanker secara pasti, terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya limfoma hodgkin, diantaranya yaitu:

Meski limfoma memiliki tingkat remisi yang tinggi, dan kebanyakan orang dengan kondisi ini bisa bertahan hidup. Namun penting untuk menghubungi dokter sesegera mungkin apabila terjadi perubahan yang tidak dapat dijelaskan pada kelenjar getah bening atau gejala infeksi lainnya. Karena tingkat kelangsungan hidup paling baik ada pada orang yang menerima diagnosis secara dini.(Ans)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan