Memompa dan Menyusui Langsung Mempengaruhi Produksi ASI

Jumat, 30 April 2021 - Muchammad Yani

AIR Susu Ibu (ASI) memang sangat dibutuhkan oleh buah hati. Sayangnya terkadang ada beberapa ibu yang tak bisa memberikan ASI secara langsung dan terpaksa harus memompanya. Padahal cara ini ternyata mampu mempengaruhi banyak sedikitnya produksi ASI.

"Alat pompa tidak bisa merangsang produksi ASI. Tetapi kalau ibu mengosongkan ASI dengan mulut bayi maka ini akan merangsang hormon prolaktik yang akan mengalirkan ASI," ucap okter spesialis anak sekaligus konselor laktasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Wiyarni Pambudi, seperti dilansir Antara, Jumat (30/4).

Baca juga:

Jangan Paksa Anak Makan

Wiyarni juga mengatakan pengosongan payudara melalui proses menyusui langsung mampu merangsang asupan ASI baru, namun hal itu tak berlaku ketika memompa ASI. Oleh karena itu disarankan untuk sang ibu menyusui bayi sesering mungkin.

Ada perbedaan antara menyusui langsung dengan mempompa ASI. (Foto: Pixabay/Ben_Kerckx)
Ada perbedaan antara menyusui langsung dengan mempompa ASI. (Foto: Pixabay/Ben_Kerckx)

Disarankan pula ibu dan bayi tinggal dalam satu ruang, sehingga jika bayi memberikan tanda ingin menyusu, ibu bisa langsung sigap memberikan ASI-nya. "24 jam berinteraksi dengan bayi, dia mendapatkan hormon oksitosin. Kalau oksitosin baik karena ibu happy tetapi tidak menyusui (menyusui terjadwal tidak disarankan) membuat produksi hormon prolaktin terhambat," ucap Wiyarni.

Mengenai kelancaran produksi ASI, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan oleh sang ibu. Pertama, melakukan kontak kulit ke kulit tanpa gangguan sesering mungkin.

Baca juga:

Membangun Kekebalan Tubuh Anak dengan MPASI Organik

Meskipun ada mitos sering memegang bayi bisa membuatnya bau tangan. Padahal kontak langsung kulit ke kulit antar ibu dan bayi merupakan salah satu rangsangan penting untuk membantu produksi ASI.

Sering kontak langsung membuat ASI cepat memproksi. (Foto: Pixabay/jarmoluk)
Sering kontak langsung membuat ASI cepat memproksi. (Foto: Pixabay/jarmoluk)

Kedua, ibu harus senyaman mungkin secara fisik dan psikis untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Sebaiknya ibu dibekali pengetahuan sehingga dapat mengerjakan perlekatan selama proses menyusui.

"(Ketiga) sebelum bayi lahir atau selama kehamilan, ibu atau ayah sudah berkomitmen memberikan ASI eksklusif, karena terkait menyusui optimal dimulai di hari-hari awal. Kalau di pekan pertama kita bisa berikan kesempatan baik berinteraksi dengan bayi, menyusui, merespon tanda bayi tanpa komen di pekan pertama maka Insha Allah menyusuinya optimal," paparnya. (Yni)

Baca juga:

Bunda Wajib Tahu, Berikut Ini Bahan Pantang Dibikin MPASI

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan