Jangan Paksa Anak Makan


Anak makan dengan lahap adalah impian para ibu. (Sumber: Pexels/Alisha Smith Watkins)
IBU mana yang tidak galau bercampur gemas melihat anaknya susah makan? Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak mendapatkan gizi yang lengkap. Hal itu agar tumbuh dan kembangnya menjadi optimal.
Guna memenuhi kebutuhan gizinya, para ibu berusaha keras agar makanan yang dikonsumsi anaknya mencakup gizi seimbang. Segala daya dan upaya pun dilakukan. Misalnya mencari varian menu baru di Instagram atau ikut kulwap (kuliah WhatsApp) tentang MPASI.
Baca juga:
Namun, dalam praktiknya tidak selalu sempurna. Memberi makan si kecil menjadi tugas yang cukup berat. "Kadang kita suka kesal kalau anak menolak makanan yang sudah kita sediakan. 'Takut aku tuh kalau anak stunting'," jelas konselor Laktasi, Anisya Cahya menyuarakan ibu-ibu yang kerap curhat padanya.

Ketakutan tersebut membuat para ibu memaksa anaknya untuk menghabiskan makanan yang sudah disajikan di atas piring. Hal tersebut tentu saja tidak boleh dilakukan. Memang, niatnya agar makanan cepat dilahap si kecil. Tapi cara itu hanya membuatnya tidak nyaman.
Lebih parahnya, cara sang ibu memaksa anak makan terkadang melebihi batas. Kalau makanan tidak habis, tidak segan omelan akan dilontarkan kepada si kecil.
Baca juga:
Menurut Anisya, berbagai pemaksaan makan pada anak misalnya menyuapkan anak sampai mulutnya penuh makanan, membandingkan anak dengan anak lainnya, hingga memaksa makanan di piring harus habis.

"Kalau anak terus dipaksa mengabaikan alarm tubuhnya, maka bisa-bisa terjadi muntah, trauma sama makanannya, gak nafsu makan, enggak bisa ngontrol kebiasaan makan, hingga anak kesel, marah dan bete," urainya. Lebih jauh hal tersebut juga bisa menimbulkan gangguan makan.
Bagaimana cara supaya kita tidak memaksakan makan pada anak? Semua kembali lagi kepada cara yang tepat dalam mengajari anak makan dan kesabaran. Para ibu bisa mulai dengan makan bersama anak, agar dia mencontohnya.
Selanjutnya, cobalah untuk sabar saat mengenalkan bahan makanan yang baru. "Kalau anak ngelengos alias perhatiannya teralihkan, maka segera kejar dan dapatkan kembali perhatiannya ya," tuturnya. (avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
