Memompa dan Menyusui Langsung Mempengaruhi Produksi ASI


Pemberian ASI secara langsung sangat penting. (Foto: Pixabay/Ben_Kerckx)
AIR Susu Ibu (ASI) memang sangat dibutuhkan oleh buah hati. Sayangnya terkadang ada beberapa ibu yang tak bisa memberikan ASI secara langsung dan terpaksa harus memompanya. Padahal cara ini ternyata mampu mempengaruhi banyak sedikitnya produksi ASI.
"Alat pompa tidak bisa merangsang produksi ASI. Tetapi kalau ibu mengosongkan ASI dengan mulut bayi maka ini akan merangsang hormon prolaktik yang akan mengalirkan ASI," ucap okter spesialis anak sekaligus konselor laktasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Wiyarni Pambudi, seperti dilansir Antara, Jumat (30/4).
Baca juga:
Wiyarni juga mengatakan pengosongan payudara melalui proses menyusui langsung mampu merangsang asupan ASI baru, namun hal itu tak berlaku ketika memompa ASI. Oleh karena itu disarankan untuk sang ibu menyusui bayi sesering mungkin.

Disarankan pula ibu dan bayi tinggal dalam satu ruang, sehingga jika bayi memberikan tanda ingin menyusu, ibu bisa langsung sigap memberikan ASI-nya. "24 jam berinteraksi dengan bayi, dia mendapatkan hormon oksitosin. Kalau oksitosin baik karena ibu happy tetapi tidak menyusui (menyusui terjadwal tidak disarankan) membuat produksi hormon prolaktin terhambat," ucap Wiyarni.
Mengenai kelancaran produksi ASI, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan oleh sang ibu. Pertama, melakukan kontak kulit ke kulit tanpa gangguan sesering mungkin.
Baca juga:
Meskipun ada mitos sering memegang bayi bisa membuatnya bau tangan. Padahal kontak langsung kulit ke kulit antar ibu dan bayi merupakan salah satu rangsangan penting untuk membantu produksi ASI.

Kedua, ibu harus senyaman mungkin secara fisik dan psikis untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Sebaiknya ibu dibekali pengetahuan sehingga dapat mengerjakan perlekatan selama proses menyusui.
"(Ketiga) sebelum bayi lahir atau selama kehamilan, ibu atau ayah sudah berkomitmen memberikan ASI eksklusif, karena terkait menyusui optimal dimulai di hari-hari awal. Kalau di pekan pertama kita bisa berikan kesempatan baik berinteraksi dengan bayi, menyusui, merespon tanda bayi tanpa komen di pekan pertama maka Insha Allah menyusuinya optimal," paparnya. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
