Maxima Harap Keuangan Inklusi Indonesia Lebih Terprogram

Selasa, 13 Februari 2018 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, Ratu Maxima dari Belanda mengharapkan keuangan inklusi Indonesia lebih terprogram di seluruh wilayah.

"Jadi Ratu Maxima sangat mendukung keuangan inklusi yang ada di Indonesia dan berharap bahwa ke depan itu Indonesia sebagai negara yang sangat besar juga bisa kemudian melaksanakan keuangan inklusi itu lebih tersistem dan terprogram sehingga memang by name by address, aksesnya itu jelas, kemudian bisa diterima oleh penerima manfaat dengan lebih baik," ujarnya di Jakarta, Selasa (13/2).

Menteri Puan menerima kunjungan Ratu Maxima di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (Baca juga: Mulai Banyak Digunakan, Ini Kelemahan Uang Elektronik)

Ratu Maxima yang datang dalam kapasitasnya sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Keuangan Inklusif untuk Pembangunan (United Nations Secretary General's Special Advocate/UNSGSA for Inclusive Finance for Development) tiba bersama delegasinya pada pukul 12.10 WIB.

Pada pertemuan itu, seperti dilansir Antara Puan menyampaikan upaya-upaya dan capaian pemerintah Indonesia dalam mendorong keuangan inklusif bagi seluruh masyarakat di negara itu. Untuk itu, Ratu Maxima mengapresiasi usaha Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan.

"Tentu saja beliau (Ratu Maxima) mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Indonesia dengan keuangan inklusinya sehingga berharap bahwa ke depannya keuangan inklusi yang ada di Indonesia itu nantinya bisa lebih besar dan lebih simpel, sederhana daripada sekarang yang sudah dilakukan," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan Ratu Maxima, Puan memaparkan antara lain Indonesia sudah mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diberikan kepada 19,7 juta anak sekolah yang terdiri dari SD, SMP, SMA, SMK yang mana mereka menerima bantuan nontunai untuk pendidikan melalui bank pemerintah atau Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). (Baca juga: Seberapa Perlu Payment Gateway untuk Bisnis Kamu?)

Bank yang terhimpun dalam Himbara, yakni PT Bank Mandiri (persero) Tbk, PT Bank Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.

Puan juga menjelaskan kepada Ratu Maxima yang fokus pada inklusi keuangan bahwa penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditingkatkan dari enam juta menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 2018 juga dilakukan secara nontunai.

Pada skema bantuan itu, setiap ibu dari KPM mendapatkan bantuan nontunai sebesar Rp 1.890.000 setiap tahun yang diterima setiap tiga bulan melalui bank.

Kemudian, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 1,2 juta KPM yang menerima Rp 110.000 setiap bulan dan membelanjakan dana bantuan itu untuk membeli pangan seperti beras dan telur di elektronik-warung gotong royong (e-Warong) melalui mekanisme akun elektronik.

Menurut Puan, Ratu Maxima juga menyatakan apresiasinya bahwa sejak kedatangan pertama hingga Selasa, Indonesia telah mencatat banyak kemajuan yang berkaitan dengan inklusi keuangan.

"Salah satu contohnya adalah pemberian Kartu Indonesia Pintar yang tadinya belum ada sekarang jadi 19,7 juta penerima, kemudian penerima PKH yang tadinya 2,4 juta sekarang menjadi 10 juta, dan semuanya non tunai, dan itu yang beliau apresiasi bahwa dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama kemudian keuangan inklusi di Indonesia sudah bertambah maju hampir tiga kali lipat," ujar Puan. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan