e-Commerce

Seberapa Perlu Payment Gateway untuk Bisnis Kamu?

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 30 Januari 2018
Seberapa Perlu Payment Gateway untuk Bisnis Kamu?

Ilustrasi payment gateway (Foto: Bevel Payment Solutions)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BISA dengan mudah diprediksi penggunaan payment gateway Indonesia akan semakin meningkat. Jumlah e-commerce semakin banyak. Di sisi lain, masyarakat juga sudah tidak lagi ragu untuk melakukan transaksi uang elektronik. Selain lebih efektif dan efisien, ini juga cara transaksi yang lebih kekinian. Lihat saja para generasi millennial yang lebih sering menggunakan uang elektronik daripada uang cash.

Hal ini direspon baik oleh BI atau Bank Indonesia. Sekarang ini, BI menerapkan NPG atau National Payment Gateway. Ini merupakan dorongan agar semua bank sudah siap untuk penyelaraskan dengan perkembangan teknologi finansial seperti saat ini. Lebih dari itu, NPG ini menjadi data mengenai gambaran transaksi domestik.

Lalu, payment gateway seperti apa yang cocok untuk bisnis kamu? Sekarang ini, ada banyak pilihan payment gateway yang ada di Indonesia. Tentunya masing-masing memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Dalam menawarkan produk mereka ke pelaku, tentu mereka mempertimbangkan apa yang mereka butuhkan.

Payment Gateway
Ilustrasi Payment Gateway (pixelabay)

Memilih Payment Gateway

Ada banyak sekali channel pembayaran di Indonesia. Dan diprediksi jumlahnya semakin banyak. Hal ini disebabkan penggunaan gateway ini akan menjangkau masyarakat lapisan bawah di kemudian hari nanti.

Sebagai pebisnis online, kamu juga harus mempertimbangkan hal ini. Bagaimana pun, loyalitas pelanggan ditentukan seberapa bagus pelayanan yang kamu berikan. Dan salah satu faktor yang menentukan pelayanan maksimal adalah proses pembayaran. Untuk itu, beberapa hal berikut ini yang perlu kamu pertimbangkan ketika memilih payment gateway.

Pahami Target Market Anda

Awalnya, payment gateway ini bisa dimanfaatkan oleh mereka yang memiliki kartu kredit. Dan bisa dipahami hanya masyarakat dengan penghasilan menengah ke atas saja yang memiliki kartu kredit.

Lalu pertanyaannya adalah apakah konsumen Anda adalah mereka yang sudah dipastikan memiliki kartu kredit? Jika ya, maka kamu bisa dengan mudah memilih payment gateway mengingat hampir semuanya menerima pembayaran melalui kartu kredit. Seiring dengan perkembangan zaman, kini pembayaran bisa dilakukan dengan sistem transfer.

Maka dari itu, hal yang paling utama adalah mengenai siapa target market kamu. Ini yang menjadi patokan kamu dalam memilih payment gateway yang tepat.

Layanan yang Diberikan

Masing-masing gateway memiliki keunggulan produk sendiri. Ada yang menawarkan sebuah produk di mana proses transfer bisa diintegrasikan antara bank dengan website secara langsung. iPayMu salah satu channel yang menawarkan layanan seperti ini. Nama produknya e-Wallet. Kamu sebagai pemilik bisnis atau merchant tidak perlu memiliki banyak rekening bank. Sementara itu, konsumen kamu tidak perlu menjadi anggota iPayMu.

Lain hal dengan channel seperti Fasapay. Pengguna bisa melakukan deposit dari semua bank di Indonesia. Jadi, konsumen kamu hanya perlu memiliki kartu Fasapay untuk bisa langsung bertransaksi dengan kamu.

Keamanan

Berbicara mengenai transaksi elektronik, tentu hal ini tidak bisa dipisahkan dengan sisi keamanannya. Pada awalnya, ini menjadi isu yang membuat banyak masyarakat ragu. Meskipun keraguan tersebut saat ini sudah tidak ada, bukan tidak mungkin keamanan ini menjadi isu yang kembali muncul. Apalagi jika suatu saat nanti hampir semua proses transaksi uang menggunakan payment gateway. Pasti ada pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan kondisi semacam itu untuk melakukan pencurian atau hal-hal illegal lainnya.

Bagaimanapun juga, jika bisnis online kamu ingin semakin maju, seluruh infrastruktur harus dilakukan secara online. Maka dari itu, kamu harus pilih payment gateway yang tepat.

Payment Gateway Indonesia
Pola Payment Gateway (Foto: Bevel Payment Solutions)

Payment Gateway Harus Menguntungkan Konsumen

Mungkin selama ini kamu sudah merasa membuat konsumen puas. Kualitas produk atau layanan yang kamu berikan terus diperbaiki. Ada juga tawaran layanan tambahan yang diharapkan membuat konsumen semakin setia dengan produk atau layanan kamu.

Kamu terus menawarkan sesuatu hal yang baru agar konsumen tidak berpindah ke toko yang lain. Tepat sekali jika kamu menawarkan proses pembayaran yang lebih mudah. Payment gateway ini harus memberikan keuntungan yang lebih untuk konsumen.

Apapuan channel payment gateway yang dipilih, setidaknya ada dua keuntungan yang langsung dirasakan oleh konsumen ketika melakukan transaksi.

Transaksi Bisa Langsung Dilakukan

Lebih Mudah dan Aman

Sekarang ini, sudah tidak zaman lagi seseorang melakukan transaksi dengan cara keluar rumah lalu pergi ke ATM. Selain memakan waktu, ini juga cara yang tidak efektif. Oleh sebab itu, payment gateway yang kamu pilih harus membuat pelanggan Anda bisa langsung melakukan transfer ketika mereka melakukan pembelian. Mereka tidak harus membuka website penjual apalagi website pihak ketiga. Ini jauh lebih baik.

Di sisi lain, keamanan harus diutamakan. Dalam hal ini, kamu harus tahu banyak orang yang akhirnya tidak melakukan pembelian karena merasa ada yang aneh dengan sistem pembayaran. Mereka merasa ada bau penipuan. Bahkan, ini yang sering dijadikan patokan sebuah toko online yang menipu. Toko online tersebut tidak memiliki sistem pembayaran yang terpercaya.

Oleh sebab itu, penggunaan payment gateway tidak hanya untuk mempermudah proses transaksi saja. Lebih dari itu, ini juga sebagai meningkatkan trust di masyarakat.

Online bisnis atau e-commerce
E-Commerce (pixalbay)

Sistem Keamanan dalam Payment Gateway

Untuk apa sistem sistem dalam payment gateway? Ada dua tujuan utama. Yang pertama untuk menghindari ancaman penipuan secara online. Dan yang kedua untuk melindungi data pelanggan.

Untuk itulah mengapa payment gateway melakukan prosedur keamanan standard sebagai berikut:

Pertama, menerapkan sistem pelacakan AVS atau Address Verification System. Ini sebuah alat identifikasi. Alat ini menerima rincian tagihan. Setelah itu, data tersebut diperiksa lalu dicari kesesuaiannya dengan alat kartu yang sudah terdaftar.

Kedua, menerapkan sistem pelacakan CV2 atau Card Security Code. Dengan sistem ini, setiap pelanggan mendaptkan instruksi untuk memasukkan tiga digit terakhir bagian belakang kartu debit atau kredit.

Ketiga, menerapkan sistem pelacakan 3D Secure Password. Ini lebih dikenal sebagai alat yang digunakan untuk otorisasi pembayaran.

Ada baiknya Anda tanyakan pada pihak penyedia layanan payment gateway mengenai sistem keamanan yang mereka gunakan. Anda tidak ingin merugikan konsumen Anda, bukan? Jangan sampai Anda ingin memberikan layanan yang lebih memuaskan dengan menerapkan layanan pembayaran modern tapi justru merugikan konsumen.

Untungnya, sekarang ini sudah ada National Payment Gateway. Setidaknya pemerintah melalui BI atau Bank Indonesia ikut serta meminimalisir terjadinya penipuan transaksi elektronik. Diprediksi, tidak hanya generasi muda yang tinggal di kota saja yang akan menikmati transaksi elektronik di masa datang, tapi juga semua masyarakat di pedesaan.

Industri UMKM pun sekarang terdorong untuk memanfaatkan payment gateway. Selain untuk mempermudah dan mempercepat sistem transaksi, ini juga sebagai cara yang tepat untuk mengetahui tingkat ekonomi masyarakat dari waktu ke waktu karena semua transaksi ter record secara digital.

Jadi, payment gateway Indonesia mana yang dipilih untuk bisnis kamu?

#Bisnis Online #Perpres E-Commerce #Payment Gateway #Bank Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Budi Hermawan

IT Lyfe

Berita Terkait

Indonesia
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
koordinasi terkait data simpanan pemda di bank merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Indonesia
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Dedi menjelaskan angka Rp 4,17 triliun yang dikutip Menkeu Purbaya merupakan data BI merujuk pada laporan keuangan per 30 September 2025, sehingga tidak mencerminkan kondisi terkini. Baca juga:
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Indonesia
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS memperlemah kinerja perdagangan global, tercermin dari melambatnya ekspor dan impor di sebagian besar negara.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Indonesia
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI menilai posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang aman dan memadai.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Indonesia
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Purbaya menyampaikan bahwa proses pencairan dana akan dilakukan segera setelah penandatanganan dilakukan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Bagikan