Marak Ojek Online, Begini Ojek Pangkalan Pelabuhan Tanjung Priok Bertahan

Senin, 14 September 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Peristiwa - Munculnya fenomena ojek online berbasis aplikasi canggih yang tertanam di feature telepon pintar (smartphone), tak membuat ojek pangkalan lantas kalah bersaing. Mere bertahan dan tak pernah takut rezeki mereka berkurang.

Berbekal kepercayaan dan tanggung jawab penuh terhadap keselamatan penumpang, ojek pangakalan yang dikelola Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar) Pelabuhan Tanjung Priok mampu bertahan dan bersaing dengan ojek online yang kian panen penumpang akhir-akhir ini.

Pantauan merahputih.com di lapangan, pengojek di pangkalan yang hanya ada di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok ini terlihat sedang bersantai. Mereka ramah kepada calon penumpang yang hendak mereka antarkan.

Tak ada keributan dan rebutan penumpang. Berbagi malah menjadi prinsip dasar ojek pangkalan yang memakai rompi khusus berwarna kuning dengan motor yang berwarna kuning pula.

Gio, pengojek Kopegmar, mengaku tidak merasa risih dan tersaingi dengan munculnya banyak transportasi berbasis online.

"Biasa saja dengan adanya ojek online. Bahkan dengan adanya ojek online, pegawai di sekitar pelabuhan tambah memahami kami," katanya kepada merahputih.com, Senin (14/9).

Diakui Gio, dengan semakin merebaknya ojek online, pegawai di sekitar pelabuhan yang sering menggunakan jasa ojek semakin bersimpati kepada pengojek yang berpangkalan di dalam area Pelabuhan Tanjung Priok.

"Jarang sekali (pegawai sekitar pelabuhan) memesan ojek dari luar. Pegawai lebih sering naik ojek di sini, sebab sudah kenal lama," ungkapnya.

Dengan semakin ketatnya persaingan jasa transportasi di Jakarta, kata Gio, butuh pengertian dan saling pengertian di antara sesama penyedia jasa.

"Kita juga begitu, kalau anterin penumpang ke luar area pelabuhan, semisal ada penumpang yang mau naik, kita lihat-lihat dulu. Kalau tidak ada ojek pangkalan lain, baru kita ambil, jadi tidak tersinggung," kata Gio.

Dengan prinsip yang dipegang anggota yang berjumlah sekira 150 orang itu, terbukti ojek pangkalan Pelabuhan Tanjung Priok masih eksis hingga sekarang.

Begitu juga dengan pihak Pelindo II selaku pengelola pelabuhan, pihak pelabuhan percaya terhadap tanggung jawab yang dipegang oleh pengojek kepada penumpang di pelabuhan.

"Kepercayaan itu kita pegang, karena lokasi ini sumber mencari penghidupan keluarga kami," ucapnya.

Sejak ada pangkalan 20 tahun silam, pengojek pelabuhan aman dan nyaman di sini. Tidak pernah ada rebutan lapak dan penumpang. Kerapihan pengelolaan terjadi karena selain ojek pangkalan Pelabuhan Tanjung Priok dikelola resmi oleh pihak Pelindo II, pangkalan juga dalam pengelolaan koperasi di bawah asuhan PT Pelindo II.

Berbeda dengan sejumlah jenis usaha lain yang pernah berkembang di pelabuhan. Pedagang rumah makan, asongan, rokok, dan minuman, harus tergusur dari area pelabuhan dan mencari tempat usaha lain.

"Dulu pernah ada usaha lain, semuanya digusur dan tak boleh jualan di area pelabuhan." Gio bersyukur, ojek Kopegmar masih diperbolehkan membawa penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok. (fdi)

 

Baca Juga:

BPS: GoJek Bantu Tekan Angka Pengangguran

Heboh Penampakan Jeger Taksi, Ojek Bermeter Saingan Go-Jek

Setelah Ojek dan Sopir, Jokowi Bakal Undang PKL Makan Siang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan