Manusia Cenderung Menyentuh Wajah 23 Kali Per Jam, Bagaimana Mencegahnya?
Minggu, 22 Maret 2020 -
SEIRING dengan pandemi Corona, semua orang menjadi waspada dan menjaga kebersihan sebaik mungkin. Dilansir dari WHO (World Health Organization), penyebaran COVID-19 terjadi lewat droplets atau cairan dari saluran pernapasan yang keluar ketika batuk atau bersin. Ketika seseorang telah terkena droplets orang yang sudah terinfeksi COVID-19 dan mereka menyentuh mata, hidung, atau mulut, maka orang tersebut juga akan langsung terinfeksi virus Corona.
Baca juga:
Maka dari itu, WHO mengimbau orang-orang untuk mencuci tangan atau menggunakan cairan sanitizer sesering mungkin untuk mematikan virus tersebut. WHO juga mengatakan untuk sebisa mungkin tidak menyentuh wajah terutama mata, hidung, dan mulut.
Baca juga:
Meskipun begitu, studi yang dilakukan oleh Healthline menyimpulkan bahwa manusia menyentuh wajah mereka sebanyak 16 kali per jam. Kemudian tahun 2015, hasil survei yang dilakukan terhadap mahasiswa Australia menyatakan bahwa mereka menyentuh wajah mereka setidaknya 23 kali setiap jam.

Dr. Alex Dimitriu mengatakan bahwa ketika sedang beraktivitas, manusia cenderung menggerakkan kaki, bermain dengan rambut, dan menyentuh wajah mereka. "Apalagi ketika seseorang sedang melakukan meeting, telfonan, atau ketika asyik bekerja di kantor," ungkap Dr. Alex. Maka dari itu, gerakan work from home yang diberlakukan sejak satu minggu yang lalu oleh sebagian besar kantor di Jakarta juga sangat membantu mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga:
Meskipun pada awalnya penggunaan masker hanya disarankan untuk orang yang sedang sakit, namun keadaan menjadi berbeda setelah jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 meningkat dan tersebar ke seluruh dunia. Healthline mengatakan bahwa penggunaan masker efektif untuk mencegah kita untuk menyentuh wajah kita seperti mulut dan hidung. (Shn)
Baca juga: