Arti Motif Batik Kawung yang Jadi Ornamen Gedung DPR/MPR
Rabu, 17 Agustus 2022 -
GEDUNG DPR/MPR terlihat semarak. Motif batik kawung menghiasi sejumlah sudut gedung. Motif ini digunakan sebagai ornamen untuk menyambut sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD pada 16 Agustus 2022. Sidang tahun sebelumnya menggunakan nuansa Kalimantan.
Motif batik kawung berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Motif ini merupakan salah satu motif kuno yang sekarang termasuk paling populer digunakan dan menyebar ke berbagai tempat.
"Motif batik Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo yang bertakhta sebagai Sultan Mataram antara tahun 1613-1645," urai Adi Kusrianto dalam Motif Batik Klasik Legendaris dan Turunannya.
Awalnya motif kawung tidak bisa digunakan oleh sembarang orang dan hanya dikhususkan bagi keluarga bangsawan serta pejabat-pejabat di keraton. Karena itu, batik kawung termasuk motif larangan. Namun, seiring berjalannya waktu, kini siapa saja bisa dan boleh mengenakannya.
Baca juga:
Ornamen Nusantara Motif Batik Kawung dan Kembang Melati Hiasi Gedung Parlemen

Ciri khas batik kawung adalah bentuk bulatan oval dengan titik kecil di dalamnya. Kamu tahu tidak, motif batik kawung ini sarat makna, loh. Motif batik kawung diilhami oleh bentuk buah aren yang lazim disebut kolang-kaling. Pohon kolang-kaling memiliki manfaat pada semua bagiannya : akar, buah, batang, dan daun.
Pohon ini memerlukan waktu lama untuk tumbuh sebelum bisa memberikan manfaat. Pertumbuhan itu dimulai dari biji yang digambarkan sebagai titik kecil di dalam bulatan. Pertumbuhan mensyaratkan kesabaran. Dalam kesabaran tersemat harapan.
"Makna simbol biji dapat dikaitkan dengan penggunaan motif kawung yang memberi harapan pada yang memakai akan suatu berkah tentang kesuburan," terang Sarwono dalam "Motif Kawung sebagai Simbolisme Busana Para Abdi dalam Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta", tersua di Harmonia, Volume VI Nomor 2, Mei-Agustus 2005.
Bulatan dalam batik kawung mengarah ke empat penjuru melambangkan konsep papat kiblat limo pancer. Artinya empat mata angin dan lima pusat. Arah barat bermakna ketidakberuntungan karena arah terbenamnya matahari. Arah timur bermakna sumber segala kehidupan karena arah terbitnya matahari.
Arah utara memiliki makna simbol tentang arah kematian. Arah selatan memiliki makna simbol tentang puncak dari segala-galanya. Titik di tengah-tengah merupakan simbol dari pusat kehidupan manusia di dunia.
Motif kawung juga dapat diartikan sebagai suatu kesatuan antara rakyat dengan pemimpinnya. Biasa disebut manunggaling kawula lan raja. Kesatuan antara yang dipimpin dan yang memimpin. Ini terlihat dari titik-titik atau lingkaran kecil sebanyak dua buah.
Simbolisasi itu sebagai harapan agar tercapainya kesejahteraan, ketenteraman, kerukunan serta keadilan bersama. Untuk mencapai itu, rakyat dan pemimpin harus sadar kewajiban masing-masing. Rakyat bertugas mengabdi dan pemimpin wajib melindungi rakyat.
Baca juga:

Karena makna universalnya, batik kawung tidak hanya dikenal di Indonesia saja, tapi juga sudah merambah ke luar negeri. Motif ini kemudian berkembang menjadi tiga motif besar.
Pertama, kawung picis. Sering disebut pula sebagai kawung beton. Disebut demikian lantaran motif ini memiliki ciri khas berupa empat buah bulatan dengan dua buah titik segi empat yang kemudian diberi batas garis silang. Selain itu, susunan bentuk kawung picis juga menyerupai mata uang 10 sen.
Kedua, kawung bribil. Motif ini berbentuk bulat lonjong dan ukurannya menyerupai mata uang Bribil yang bernilai setengah sen. Motif ini dibuat dalam bentuk lebih besar dibandingkan dengan kawung picis. Bentuk bulatan yang terdapat dalam batik pucus juga terlihat lebih simetris dan juga tertata.
Ketiga, kawung sen. Bentuknya bulat lonjong dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kawung bribil dan juga kawung picis. Sesuai namanya, kawung sen mirip seperti koin 1 sen pada era kolonial.
Seringkali mata uang sen digunakan sebagai salah satu hal yang ditebarkan di sepanjang jalan sebagai pengiring jenazah. Pada akhirnya kain batik kawung sen digunakan sebagai penutup jenazah sebelum disemayamkan. (yos)
Baca juga: