Mahfud MD: Toleransi dan Moderasi Jadi Aspek Krusial Melindungi Keberagaman Indonesia
Jumat, 10 Juni 2022 -
MerahPutih.com - Kerja sama antarumat beragama di Indonesia dengan menciptakan toleransi dan moderasi beragama diyakini mampu membangun kehidupan berbangsa dan bernegara semakin positif dan bisa dinikmati bersama.
"Nation building (pembangunan bangsa) ini tidak hanya dilakukan oleh komunitas Islam, tetapi dilakukan komunitas agama lain di Indonesia. Hal inilah yang membentuk kehidupan positif dan penuh dengan toleransi di Indonesia," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD di Jakarta, Jumat (10/6).
Baca Juga:
Bom Surabaya, Tragedi Mengoyak Toleransi
Mahfud menilai, pembudayaan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama yang dilakukan berkat kerja sama antarumat beragama di Indonesia menjadi elemen penting dalam merekatkan dan menjaga kesatuan bangsa.
Mahfud menyampaikan, setelah Indonesia merdeka, berbagai organisasi Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan komunitas agama lain mendirikan berbagai institusi pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga universitas.
Bahkan, tambah dia, organisasi-organisasi tersebut memberikan beasiswa dan mendirikan ratusan rumah sakit di seluruh Indonesia sehingga mampu mendukung pembangunan bangsa.
Selain itu, Mahfud menilai peran organisasi-organisasi keagamaan tersebut dibutuhkan oleh segenap bangsa Indonesia dalam mencegah perkembangan ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian, menurut dia, agama dan kehidupan antarumat beragama di Indonesia bernilai strategis dalam membangun inklusivitas, toleransi, dan moderasi sebagai nilai-nilai bersama dalam kehidupan berbangsa.
"Perkembangan dan perlindungan atas nilai toleransi dan moderasi merupakan aspek krusial dalam melindungi keberagaman Indonesia," ujar alumnus Pondok Pesantren Al Mardhiyah, Pamekasan, Jawa Timur.
Pada kesempatan yang sama, Mahfud menyampaikan peran besar dari para tokoh agama yang tidak hanya muncul pada masa sekarang ini, tetapi juga pada masa memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Bahkan, KH Hasyim Asy’ari melahirkan Resolusi Jihad, di mana resolusi itu mewajibkan seluruh organisasi Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia," ujarnya saat menyampaikan pidato kunci dalam acara "The 7th Interfaith Dialogue: Religion in Colonization and Decolonization: Indonesian-Dutch Confrontation, Confirmation, Transformation" di Den Haag, Belanda, Kamis (9/6). (Knu)
Baca Juga:
Menag Yaqut Harap Pers Jadi Pilar Moderasi dan Toleransi Beragama