Mahasiswa UNS Surakarta Nilai UU Ciptaker Berpotensi Tingkatkan Jumlah Kemiskinan

Selasa, 06 Oktober 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Massa mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, menggelar aksi unjuk rasa di kampus, Selasa (6/10).

Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan atas pengesahan Cipta Kerja Omnibus Law menjadi UU Cipta Kerja yang dilakukan DPR dan pemerintah, Senin (5/10).

Humas aksi Sebelas Maret mengugat, Javas Alfreda, mengatakan sebelum disahkan dari mahasiswa UNS menolak tegas RUU Cipta Kerja karena dapat merugikan buruh atau pekerja. Atas dasat tersebut mahasiswa UNS bergerak turun menolak Omnibus Law.

Baca Juga

Ratusan Ribu Orang Tandatangani Petisi Tolak UU Cipta Kerja

"Sebelum disahkan kami rencanakan aksi, tetapi karena sudah disahkan secara mendadak semakin panas serta membuat massa aksi membludak," ujar Alfreda.

Dikatakannya, Omnibus Law menimbulkan keresahan bagi buruh dan pekerja. Mereka dalam bayang-bayang terkena upah rendah dan beban pekerjan semakin berat.

"Aksi ini sebagai bentuk respons atas tindakan semena-mena DPR dan pemerintah. Pengesahan Omnibus Law sangat terkesan buru-buru dan dipaksakan," kata dia.

Massa mahasiswa UNS Surakarta, Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa di kampus menolak pengesahan Omnibus Law, Selasa (6/10). (MP/Ismail)
Massa mahasiswa UNS Surakarta, Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa di kampus menolak pengesahan Omnibus Law, Selasa (6/10). (MP/Ismail)

Juru bicara aksi lainnya, Dafa Maulana, menambahkan pihaknya melalui aksi menuntut adanya mosi tidak percaya pada pemerintah serta DPR dan jegal sampai gagal. Omnibus Law disahkan pemerintah tanpa adanya kesepakatan antara buruh dan pengusaha.

"Sangat jelas sekali Omnibus Law hanya disahkan satu pihak dan merugikan rekan-rekan buruh atau pekerja," kata dia.

Baca Juga

Pengesahan UU Ciptaker Bentuk Persekongkolan Jahat Pemerintah, DPR dan Pengusaha

Ia menambahkan Omnibus Law diaggap dapat beresiko pada warga rentan miskin sehingga dapat membuat jumlah kemiskinan akan bertambah. Kemudian terkait aksi lanjutan, pihaknya akan menunggu koordinasi bersama mahasiswa lainnya di Solo. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan