Legislator Sarankan Pemerintah Berinovasi Ketimbang Jual Vaksin Berbayar

Senin, 12 Juli 2021 - Wisnu Cipto

Merahputih.com - Legislator DPR RI mempertanyakan komitmen janji pemerintah memberikan vaksin COVID-19 gratis kepada rakyat, seiring munculnya keputusan menjual vaksin berbayar kepada individu.

“Kami beri catatan pemerintah sering sekali berubah regulasi, sehingga sekarang muncul vaksin berbayar,” kata anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, kepada wartawan, Senin (12/7).

Kurniasih mengingatkan janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin vaksin gratis pada pertengahan Desember 2020 lalu. Namun, lanjut dia, tiba tiba Menteri Kesehatan menerbitkan Permenkes No. 19 Tahun 2021 sebagai perubahan kedua Permenkes No. 10/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi.

Baca Juga:

Ini Harga dan Jenis Vaksin COVID-19 Mandiri Berbayar di Bio Farma

Dalam Permenkes 19 Tahun 2021 diatur vaksinasi gotong royong bisa diberikan kepada individu dan biaya dibebankan kepada yang bersangkutan atau vaksin berbayar. Untuk itu, Kurniasih meminta pemerintah tetap konsisten pada kebijakan vaksin gratis untuk seluruh masyarakat

Anggota F-PKS DPR RI itu mengakui tantangan mempercepat vaksinasi cukup banyak. Apalagi, kata dia, target satu juta vaksin per hari belum bisa terealisasi secara konsisten.

Vaksinasi
Kegiatan vaksinasi gotong royong yang dilakukan oleh PT Kimia Farma Diagnostika. ANTARA/HO-KFD.

Untuk itu, dia meminta pemerintah lebih baik fokus pada perbaikan progam vaksinasi nasional dibanding memunculkan opsi vaksin berbayar. khususnya, dalam membentuk kesadaran warga akan pentingnya vaksin di tengah kondisi lonjakan kasus COVID-19 saat ini

"Tantangan vaksinasi gratis saja banyak. Fokus pada target vaksinasi nasional yang masih banyak perlu perbaikan," imbuh politikus yang akrab disapa Mufida itu.

Baca Juga

Soal Vaksin COVID-19 Mandiri Berbayar, Wamen BUMN: Percepat Herd Immunity

Lebih jauh, Mufida menyebutkan langkah Pemprov DKI mendatangi langsung masyarakat dengan vaksin keliling sebagai inovasi yang patut ditiru pemerintah pusat. “Adanya layanan mobile vaksin di DKI misalnya bisa ditiru,” tutup dia.

vaksin keliling
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan 16 mobil vaksin COVID-19 keliling guna mempercepat pencapaian target vaksinasi COVID-19 di Ibu Kota untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. AN

Sebelumnya, Kimia Farma merujuk Permenkes rencana akan mulai melayani Vaksin COVID-19 berbayar atau gotong royong individual mulai Senin (12/7) ini, tetapi akhirnya ditunda. Alasan penundaan karena banyaknya pertanyaan kepada pihak manajemen.

Harga vaksinasi COVID-19 berbayar itu sebelumnya ditetapkan per dosis Rp321.660, ditambah dengan harga layanan Rp117.910. Total harga yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis sekali suntik.

"Kami mohon maaf karena jadwal vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro dalam pesannya pada media, Senin (12/7). (Knu)

Baca Juga:

Titik dan Jadwal Jam Operasi Mobil Vaksin Keliling di Jakarta, Silakan Dicatat!

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan