La Nina Bikin Curah Hujan di Yogyakarta Naik 40 Persen

Kamis, 15 Oktober 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Indonesia tengah mengalami fenomena La Nina. Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta memprediksi fenomena La Nina meningkatkan potensi bencana alam hidrometrologi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menjelaskan, La Nina akan meningkatkan intensitas curah hujan hingga 40 persen.

“Dengan fenomena alam La Nina berdampak pada penambahan intensitas curah hujan. Ini akan menambah terjadinya potensi bencana hidrometrologi,” jelas Reni saat melakukan audiensi dengan Bupati Sleman, Rabu (14/10).

Baca Juga:

Unik, Pameran UMKM ini Digelar Secara Virtual dengan Konsep 3 Dimensi

BMKG memprediksi musim hujan akan mulai terjadi di DIY pada Oktober dasarian II hingga Oktober dasarian III. Daerah yang lebih dulu mengalami musim hujan adalah Kabupaten Sleman bagian barat dan utara serta Kabupaten Kulon Progo bagian utara.

Wilayah terakhir yang memasuki musim hujan adalah Gunungkidul. Wilayah itu masuk pada November dasarian I dan puncak musim hujan di Wilayah DIY diprediksikan pada bulan Januari hingga Februari 2020.

Ia melanjutkan, keberadaan La Nina patut diberi perhatian khusus. BMKG berharap pemerintah daerah dapat mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi sedari sekarang.

"Potensi bencana dari La Nina yaitu angin kencang, banjir dan tanah longsor. kami harap Pemerintah Daerah sudah persiapan menghadapinya dari sekarang,"tegasnya.

rapat la nina yogya
Rapat kordinasi prediksi cuaca Pemkab Sleman dengan BMKG. (Foto: MP/Teresa Ika).

Bupati Sleman Sri Purnomo menghimbau, masyarakat Kabupaten Sleman agar tidak panik namun tetap waspada. Dirinya telah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengantisipasi dampak dari fenomena La Nina.

"Kami menginstruksikan OPD terkait, diantaranya seperti DPUPKP untuk membersihkan parit-parit dan memastikan saluran air ke embung yang ada di Sleman berfungsi dengan baik," jelasnya.

Pihaknya juga sudah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman untuk menginventarisir pohon-pohon rawan tumbang untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Pemkab Sleman turut berkoordinasi dengan BMKG untuk memberikan informasi wilayah potensi longsor pada Pusdalop BPBD Kabupaten Sleman, guna menyiapkan langkah antisipasi meminimalisir kerugian materi dan mengupayakan keselamatan warga Kabupaten Sleman. (Teresa Ika/Yogyakarta).

Baca Juga:

Berikut Rekayasa Perjalanan KRL saat PSBB Transisi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan