La Nina Bikin Curah Hujan di Yogyakarta Naik 40 Persen


Ilustrasi hujan. (Foto: MP/Ismail),
MerahPutih.com - Indonesia tengah mengalami fenomena La Nina. Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta memprediksi fenomena La Nina meningkatkan potensi bencana alam hidrometrologi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menjelaskan, La Nina akan meningkatkan intensitas curah hujan hingga 40 persen.
“Dengan fenomena alam La Nina berdampak pada penambahan intensitas curah hujan. Ini akan menambah terjadinya potensi bencana hidrometrologi,” jelas Reni saat melakukan audiensi dengan Bupati Sleman, Rabu (14/10).
Baca Juga:
Unik, Pameran UMKM ini Digelar Secara Virtual dengan Konsep 3 Dimensi
BMKG memprediksi musim hujan akan mulai terjadi di DIY pada Oktober dasarian II hingga Oktober dasarian III. Daerah yang lebih dulu mengalami musim hujan adalah Kabupaten Sleman bagian barat dan utara serta Kabupaten Kulon Progo bagian utara.
Wilayah terakhir yang memasuki musim hujan adalah Gunungkidul. Wilayah itu masuk pada November dasarian I dan puncak musim hujan di Wilayah DIY diprediksikan pada bulan Januari hingga Februari 2020.
Ia melanjutkan, keberadaan La Nina patut diberi perhatian khusus. BMKG berharap pemerintah daerah dapat mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi sedari sekarang.
"Potensi bencana dari La Nina yaitu angin kencang, banjir dan tanah longsor. kami harap Pemerintah Daerah sudah persiapan menghadapinya dari sekarang,"tegasnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo menghimbau, masyarakat Kabupaten Sleman agar tidak panik namun tetap waspada. Dirinya telah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengantisipasi dampak dari fenomena La Nina.
"Kami menginstruksikan OPD terkait, diantaranya seperti DPUPKP untuk membersihkan parit-parit dan memastikan saluran air ke embung yang ada di Sleman berfungsi dengan baik," jelasnya.
Pihaknya juga sudah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman untuk menginventarisir pohon-pohon rawan tumbang untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Pemkab Sleman turut berkoordinasi dengan BMKG untuk memberikan informasi wilayah potensi longsor pada Pusdalop BPBD Kabupaten Sleman, guna menyiapkan langkah antisipasi meminimalisir kerugian materi dan mengupayakan keselamatan warga Kabupaten Sleman. (Teresa Ika/Yogyakarta).
Baca Juga:
Berikut Rekayasa Perjalanan KRL saat PSBB Transisi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan Tebal dan Hujan pada Minggu (14/9)

Cuaca Jakarta 14 September 2025: Seluruh Wilayah Diprediksi Berawan, Ini Imbauan dari BMKG

Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang

Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini

BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang

Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator
