Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator
Warga menunjukkan lokasi rumah korban banjir saat proses pencarian di Residence Bukit Tinggi, Banjar Kelod Kauh, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali l, Jumat (12/9/2025). ANTARA/Rolandus Nampu
MerahPutih.com - Satu keluarga korban banjir di Residence Bukit Tinggi, Banjar Kelod Kauh, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, diduga masih terjebak terkubur di bawah reruntuhan bangunan rumah mereka.
Keluarga itu terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) Rio Hatnar Boelan (56) dan Dewi Ratnawati Soenarjo (57), serta anak mereka Riviere Timothy George Wicaksono Boelan (23).
"Untuk hari ini, dari pagi, fokusnya di keruntuhan bangunan karena dicurigai di sana," kata Koordinator Basarnas Bali Kadek Crista Priana saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (12/9).
Baca juga:
Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang
Kadek Crista menyatakan tim SAR gabungan Basarnas Bali, Satpolairud Polres Badung, TNI, dan lainnya, melakukan pencarian korban dengan bantuan dua buah ekskavator.
Menurut dia, saat ada 40 anggota tim SAR gabungan yang masih mencari keberadaan mereka setiap sudut reruntuhan bangunan rumah korban.
Sejak pencarian dari Rabu (10/9) hingga kini, tim baru menemukan sepeda motor dan pakaian yang diduga milik keluarga korban. "Hanya pakaian-pakaian, sedikit barang-barang ini milik korban," imbuk Kadek Crista.
Baca juga:
PM Malaysia Anwar Ibrahim Sampaikan Duka atas Bencana Banjir di Bali
Salah satu anak korban Ruth Deidree Marie Korin Boelan (27), anak pertama dari pasutri yang hilang tidak ikut menjadi korban banjir bandang yang menghancurkan rumah mereka.
Kepada media, Ruth mengaku tidak ada di rumah saat kedua orang tuanya serta adiknya diterjang banjir. Dia berharap keluarganya cepat ditemukan oleh tim SAR bagaimana pun keadaan mereka.
"Saya berharap supaya keluarga saya cepat ketemu. Supaya cepat diselesaikan semuanya. Apapun keadaannya saya akan terima," tandas anak korban itu, dikutip Antara. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Tanggul Sungai Gandam Jebol Picu Banjir Bandang di Pati, Sejumlah Desa Terendam
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami