Kura-Kura Purba Tidak Punya Cangkang?
Sabtu, 03 Oktober 2020 -
KURA-kura tanpa cangkang? Bagaimana bentuknya ya. Aneh atau unik. Meskipun bikin heran, nyatanya pada zaman purba kura-kura tidak punya cangkang.
Pada 2018, ilmuwan dari Museum Nasional Skotlandia menemukan fosil kura-kura berusia 228 juta tahun dengan panjang 183 cm. Kura-kura tersebut tanpa cangkang dan ditemukan di Provinsi Guizhou, Tiongkok.
Baca juga:
Dr. Nicholas Fraser, penjaga ilmu alam di National Museum of Scotland di Edinburgh mengatakan fosil itu tampak seperti kura-kura. Tetapi, semua cangkang di bawahnya dan atasnya tidak ada.
"Ia memiliki perancah di tubuhnya untuk ada cangkang tetapi ia tidak memiliki cangkang dan memiliki paruh yang sangat berkarakter," ucap Fraser kepada BBC.
Peneliti memberi nama spesies ini Eorhynchochelys sinensis (Ay-oh-rink-oh-keel-is) yang berarti, "dawn beak turtle from China". Dalam bahasa Indonesia, arti nama itu ialah kura-kura pertama yang memiliki paruh.

Melansir laman CNN, penemuan ini menarik namun menunjukkan betapa kompleksnya evolusi kura-kura. Sebab, jejak evolusi mereka tidak bisa dibandingkan dengan yang lain.
Bahkan, peneliti sempat menemukan kura-kura purba lain memiliki cangkang parsial tetapi tidak memiliki paruh. Seperti Odontochelys, kura-kura purba berumur 220 juta tahun memiliki cangkang pelindung di bagian bawah tetapi tidak ada cangkang atas, yang disebut karapas.
Baca juga:
"Ini adalah penemuan yang sangat menarik dan memberi kita bagian lain dalam teka-teki evolusi kura-kura," kata Nick Fraser, seorang penulis studi dari Museum Nasional Skotlandia.

Science Daily menuliskan detail halus di kerangka Eorhynchochelys menjawab pertanyaan apakah nenek moyang kura-kura bagian dari kelompok reptil yang sama dengan kadal dan ular modern atau diapsida. Dua hewan itu ada pada awal evolusi dan memiliki dua lubang di sisi tengkoraknya.
Analisis kerangka Eorhynchochelys menemukan bahwa ia adalah bagian dari diapsid. "Sekarang, kita tahu bahwa kura-kura tidak berkerabat dengan reptil anapsid purba, tetapi berhubungan dengan reptilia diapsid yang lebih maju secara evolusioner," kata Rieppel.
Walau begitu, bagaimana cangkang kura-kura berevolusi masih menjadi misteri bagi para peneliti. Penemuan tersebut membuat peneliti semakin dekat untuk mencari tahu bagaimana cangkang kura-kura berevolusi. "Saat ini kami sedang menunggu fosil selanjutnya untuk melihat ada apa lagi yang bisa kita temukan," tutup Fraser. (lev)
Baca juga: