Kunci Penting Transformasi Digital

Sabtu, 11 Desember 2021 - Iftinavia Pradinantia

DI tengah perkembangan digitalisasi dan situasi pandemi yang tidak menentu, kebutuhan kita akan teknologi dan digital semakin meningkat. Supaya transformasi digital berjalan lancar, ada kunci yang harus diperhatikan. Kecakapan dan kepemimpinan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital diyakini menjadi kunci keberhasilan transformasi digital yang kini makin terakselerasi.

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dr I. Ismail, MT pada webinar dalam rangka ulang tahun ke-28 Masyarakat Telematika (Mastel) Indonesia. Menurutnya, untuk sukses dalam transformasi digital, kuncinya ialah menuntaskan atau membangun SDM digital nasional. "Jika kita bicara mengenai transformasi digital, banyak aspek yang meengaruhi. Namun, ujung-ujungnya ialah semua membutuhkan SDM dan SDM itu yang kompeten," tuturnya.

BACA JUGA;

Inovasi Kamera Instan dengan Perangkat Cetak dari Ponsel

Ismail mencontohkan peran SDM yang mumpuni dapat membuat pembangunan infrastruktur telekomunikasi menjadi lebih efisien. Infrastruktur telekomunikasi merupakan prasyarat dari transformasi digital. Sayangnya, semua kebutuhan untuk infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih banyak yang dilakukan secara impor. "Kita ingin ketersediaan konektivitas dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Oleh karena itu, ketiga isu itu harus diselesaikan dengan efisiensi jaringan. Untuk itu, butuh dukungan SDM unggul,” ujarnya.

digital
Transformasi digital (Sumber: Pexels/cottonbro)

Hal serupa juga disuarakan Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia Sarwoto Atmosutarno. Sarwoto menyebutkan bekal untuk transformasi digital ialah penguatan literasi digital dan SDM memainkan peranan penting dalam literasi digital. Dengan SDM yang unggul, secara mutlak transformasi digital sukses dengan risiko yang terkendali.

"Jika diibaratkan dengan pandemi, kami menganggap literasi digital sama dengan herd (immunity) community. Jadi kalau kita belum tercapai vaksinasi 80 persen, upaya kita menghadapi pandemi menjadi sulit. Sama seperti literasi digital, kita akan buat persentase SDM atau warga negara sebesar mungkin,” urainya.

SDM
Dr. Ir. Ismail, M.T dan Sarwoto Atmosutarno (Sumber: Istimewa)

Demi mencapai target, perlu ada kerja sama antarberbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas. Sinergi keempatnya bisa mengadakan program pelatihan di bidang 5G, Cloud, AI, keamanan siber, hingga jaringan. Sasarannya pun tidak hanya praktisi atau akademisi. Peserta pelatihan bisa berasal dari bangku sekolah, guru, dosen, kelompok profesional hingga aparatur sipil negara.(Avia)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan