KPPU Ungkap 32 Feedloter Sapi Nakal
Selasa, 15 September 2015 -
MerahPutih, Bisnis-Sidang perdana dugaan kartel sapi urung digelar. Alhasil, wartawan yang sudah menunggu sejak pagi hanya mendapat daftar 32 nama feedloter (penggemukan sapi) yang diduga terkait dengan kartel sapi.
Sejatinya sidang digelar hari Selasa (15/9) ini, tapi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan menunda karena ingin memberikan waktu kepada terlapor yakni 32 feedloter untuk mempelajari hasil investigasi KPPU.
"Sidang ditunda di KPPU Jakarta, sampai hari Selasa tanggal 22 September pukul 14.00 WIB," kata Ketua Majelis Komisi Persidangan KPPU Chandra Setiawan, Jakarta, Selasa (15/9).
KPPU membeberkan nama-nama feedloter yang terindikasi melakukan praktik bisnis tak sehat. Investigator Muhamad Noor Rofieq membacakan 32 feedloter tersebut. Berikut ini adalah nama-nama feedloter sapi yang akan disidang terkait kasus dugaan kartel sapi, PT Andini Karya Makmur, PT Andini Persada Sejahtera, PT Agro Giri Perkasa, PT Agrisatwa Jaya Kencana, PT Andini Agro Buana Semesta, PT Elders Indonesia, PT Fortuna Megah Perkasa, PT Great Giant Livestock.
Selanjutnya, PT Lembu Jantan Perkasa, PT Legok Makmur Lestari, PT Lemang Mesuji Lestary, PT Pasir Tengah, PT Rumpinary Agro Industry, PT Santosa Agrindo, PT Sadajiwa Niaga Indonesia, PT Septia Anugrah Utama, PT Sukses Ganda Mandiri, PT Nusantara Tropical Fruit, PT Karya Anugerah Rumpin, PT Sumber Cipta Kencana, PT Brahman Perkasa Sentosa, PT Catur Mitra Taruma, PT Kadila Lestari Jaya, CV Mitra Agro Sangkuriang, CV Mitra Agro Sampurna, PT Karunia Alam Sentosa.
Ke-32 feedloter itu diduga melanggar Pasal 11 dan Pasal 19 huruf c, UU No 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dalam perdagangan sapi impor yang terjadi di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi di kantor KPPU Jalan Ir Juanda, Jakarta Pusat.
"Kami menemukan bahwa pembentukan harga sapi potong di pasaran ini tak mencerminkan penawaran dan permintaan belaka. Kami duga pelaku usaha feedloter ini ingin menciptakan harga equilibrium baru," jelas Rofiq.
Tim investigator menemukan kejanggalan, ke-32 perusahaan itu bisa memasok daging sapi ke Jabotabek sebesar 793,41 ribu ekor pada 2014. Namun, angka volume tersebut lebih besar dibanding angka nasional yang sebesar 765,48 ribu ekor pada 2009. Meski pasokan tinggi, harga sapi naik dari Rp 21.500 per kilogram (kg) pada 2009 menjadi Rp 34.500 per kg pada 2014. Tim mencurigai feedloter melakukan kecurangan karena pasokan sapi tinggi, namun harga tetap mahal. (rfd)
Baca Juga:
KPPU Monitor Adanya Kartel Sapi sejak 2013
Kasus Dugaan Kartel Sapi Masih Dalam Tahap Penyelidikan
Kisruh Kartel Sapi, Importir: Pemerintah Tinggal Tindak, Selesai!