KPK Kembalikan Mercy Klasik BJ Habibie yang Disita dari Ridwan Kamil ke Keluarga
Selasa, 30 September 2025 -
MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengembalikan mobil Mercedes Benz 280 SL yang disita dari eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ke putra sulung Presiden ke-3 RI B. J. Habibie, Ilham Akbar Habibie alias Ilham Habibie.
Ilham mengaku telah meneken berita acara pengembalian mobil Mercy klasik milik ayahanya itu di Gedung KPK, Jakarta, pada Selasa (30/9) hari ini.
Lembaga antirasuah sebelumnya menyita mobil itu lantaran diduga dibeli menggunakan uang hasil dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).
Baca juga:
Mercy BJ Habibie Disita KPK, Ridwan Kamil Beli Dicicil Belum Lunas Masih Kurang Rp 1,3 Miliar
"Hari ini saya dipanggil untuk menandatangani berita acara terkait dengan proses pengembalian mobil," kata Ilham kepada awak media.
Ilham menjelaskan mobil itu dikembalikan setelah ia menyerahkan uang yang diberikan Ridwan Kamil saat membeli mobil tersebut kepada KPK.
"Jadi, dua minggu yang lampau saya telah serahkan uang kepada KPK yang sesuai dengan permintaan mereka. Selanjutnya ini ada proses pengembalian mobil kepada pihak kami," jelas dia.
Baca juga:
KPK Duga Ridwan Kamil Beli Mercy BJ Habibie Pakai Uang Korupsi Bank BJB
Ilham sebelumnya sudah diperiksa pada Rabu, 3 September 2025, terkait kasus ini. Usai diperiksa penyidik KPK, Ilham sempat membeberkan informasi jual-beli mobil Mercedes Benz warisan sang ayah dengan eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ia menyampaikan bahwa Ridwan Kamil membeli mobil tersebut dengan harga Rp2,6 miliar. Namun, eks Wali Kota Bandung itu baru membayar Rp1,3 miliar. Meski belum lunas, kata Ilham, warna mobil tersebut sudah diganti Ridwan Kamil tanpa sepengetahuan dirinya.
Ilham mengaku pernah memanggil Ridwan Kamil ke rumahnya untuk menyelesaikan persoalan utang pembayaran mobil tersebut. Keduanya sepakat mobil akan ditarik kembali jika tidak segera dilunasi.
Baca juga:
Namun, menurut Ilham, mobil pabrikan Eropa itu kini masih berada di sebuah bengkel di Bandung karena pihak bengkel menahan akibat tunggakan pembayaran lain.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka, yakni eks Dirut BJB Yuddy Renaldi dan pimpinan divisi corporate secretary BJB Widi Hartoto, serta tiga orang swasta bernama Ikin Asikin Dulmanan, Suhendrik, dan R Sophan Jaya Kusuma.
Saat ini, tim penyidik KPK sedang mendalami aliran dana non-budgeter yang diduga berasal dari tindak pidana rasuah tersebut. KPK menduga terdapat sekitar Rp 222 miliar uang hasil korupsi yang menjadi dana non-budgeter.
KPK juga telah menggeledah kantor Bank BJB di Bandung dan sejumlah lokasi lainnya. Salah satunya rumah eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Senin (10/3). Dari penggeledahan ini, KPK menyita sejumlah bukti dokumen dan motor Royal Enfield. (Pon)