Komunis Diberangus, Bagaimana dengan Gerakan Lain yang Menentang Pancasila?

Rabu, 01 Juni 2016 - Luhung Sapto

>MerahPutih Nasional - Aparat penegak hukum gencar melakukan penindakan seiringnya munculnya buku-buku yang bernapaskan paham komunis. Meski dianggap sudah lama mati, paham PKI belum benar-benar musnah. 

>"PKI memang sudah mati. Namun, paham-paham seperti itu tidak akan hilang," ucap Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdjianto usai menjadi pembicara di Seminar Hari Pancasila, Hotel Margo City, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/1).

>Ya. Maraknya buku-buku yang bernapaskan paham komunis, belakangan semakin marak dan terus mendapat penindakan tegas dari sebagian masyarakat dan pemerintah.

>Kekhawatiran itu, kata Edhi, ketika ideologi dibiarkan begitu saja akan timbul dan semakin kuat sehingga dapat mengganggu stabilitas negara. "Yang dikhawatirkan adalah ketika ideologi seperti ini tumbuh kemballi dan semakin kuat. Kalau kita lemah, tidak waspada, mereka akan muncul kembali," katanya.

>Selaras dengan komunis, gerakan lainnya, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang juga menentang ideologi Pancasila justru patut menjadi perhatian pemerintah. Dalam hal ini, Edhi pun mengatakan HTI akan terus dipantau serta diwaspadai.

>Namun bedanya dengan komunis, tambah Edhi, adalah gerakan kiri itu sudah sangat masif. "PKI sudah terlalu masif. Paham-paham lain, juga harus diwaspadai. Jangan sampai anak-anak muda terpengaruh. Gerakan-gerakan seperti itu harus kita tindak jangan didiamkan.

>"Kita jangan toleran dengan itu. Mari sama-sama kita bersatu dan jangan ribut terus demi Indonesia yang lebih baik," harapnya. (Ard)

>BACA JUGA:

    >Antara HTI dan Komunis; Dilematika Kontemporer Bangsa >Hari Pancasila Momen Kebangkitan Bangsa >Jokowi Segera Tetapkan 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila >Prof Murodi: Yang Ingin Mengganti Pancasila, Silakan Keluar dari NKRI >Pancasila Harus Diterapkan dalam Setiap Sendi Kehidupan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan