"Di militer biasa, harus siap dilantik juga harus siap diganti," kata mantan Kepala Staf TNI AL ini.

Tedjo menyatakan waktunya akan lebih dekat dengan cucu. "Kumpul keluarga, istri, anak dan cucu," katanya, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (13/8).

"Saya tahu sebetulnya bapak Menko (Luhut) harusnya sudah lama di sini, tapi karena harus bantu presiden, maka saya sementara ditaruh di Menko Polhukam, jadi saya kembalikan ke bapak," ujarnya dalam pidato pisah-sambut, di kantor Kemenko, Jakarta, Kamis (13/8).

Tedjo mengatakan ada beberapa pekerjaannya yang akan dilanjutkan oleh Luhut.

Posisi Tedjo Edhy kabarnya akan digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Jelang pencopotan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno, kantor Kemenko Polhukam tampak sepi. Bahkan, Menteri Tedjo batal hadir memberikan arahan kepala Polri jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015 di kampus PTIK bersama Presiden Joko Widodo pagi tadi.

Mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dinilai layak pimpin Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan. Ia sosok prajurit yang profesional dan non konvensional.

Alasanya, kata Osmar, lidah Tedjo sering terpeleset. Omongannya, imbuh Osmar, kerap terbolak-balik. "Tedjo salah terus itu. Slip of tongue cukup sekali, tapi ini berkali," lanjut Osmar.

Hari ini, Senin (04/05), Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menemui Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM di gedung Menkopolhukam, Jalan Merdeka Barat 15, Jakarta pusat. Pertemuan lakukan secara tertutup.

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, sesuai undangan rapat konsultasi DPR RI dengan Presiden yang diglar siang ini, Senin (6/4) hanya akan membahas tiga hal.