Kisah Tatar Sunda dalam Pameran Foto ’Sakakala’, Imaji Budaya untuk Edukasi dan Promosi Pariwisata
Rabu, 24 Desember 2025 -
MERAHPUTIH.COM — KAWASAN Situs Budaya Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terlihat semarak, Selasa (23/12). Halaman depan depan situs tersebut tampak berwarna dipenuhi instalasi foto nan menampilkan berbagai rupa adat dan tradisi Sunda. Setali tiga uang, Pendopo Wretikandayun yang terletak tepat di samping Gong Perdamaian tersebut juga menjadi ruang pamer foto-foto serta pusaka tatar Sunda. Empat motor antik bahkan ikut mejen di sudut ruangan.
"Pameran ini menampilkan 101 foto karya teman-teman ANTARA, dan 27 foto arsip dari KITLV Universitas Leiden," kata kurator Pameran Foto Sakakala yang juga Manajer Galeri Foto Jurnalistik ANTARA (GFJA) Ismar Patrizki setelah pembukaan Pameran Foto Sakakala Pendopo Situs Budaya Karangkamulyan, Ciamis, Selasa.
Pameran foto yang merekam berbagai tradisi, adat, dan geliat urang Sunda ini, menurut Ismar, bertujuan mengedukasi masyarakat tentang budaya dan tradisi sehingga banyak pihak yang mengetahui tentang kebudayaan dan tradisi zaman dulu secara visual. “Kami mengedukasi, dalam hal ini mengedukasi soal budaya dan tradisi ya, karena kan dalam dinamika waktunya yang terus berjalan, banyak yang mungkin enggak lama lagi kita enggak akan bisa melihat ini karena tergerus zaman," imbuhnya.
Karya-karya yang dipamerkan memperlihatkan geliat tradisi dan budaya masyarakat Sunda, seperti tarian nan penuh warna, budaya pembuatan wayang, hingga kesenian lais. Selain itu, ada pula kemudian kearifan-kearifan masyarakat Sunda, termasuk tradisi-tradisi di Ciamis maupun beberapa prasasti lain.
Selain itu, ada pula gambar arsip Belanda sejak 1900 yang merupakan koleksi arsip KITLV Universitas Leiden, Belanda.
Baca juga:
Pameran Foto Jurnalistik ‘SANTRI V.2’ Hadirkan Imaji Kehidupan Pondok Pesantren
Seperti judulnya, kata Ismar, pameran foto ini diharapkan menjadi penghormatan untuk kebijakan dan ajaran luhur dari generasi terdahulu. “Ciamis ini banyak melahirkan peradaban, termasuk kerajaan-kerajaan dan tradisi budaya Sunda. Hal itu sejalan dengan filosofi pameran ini, yaitu menjadikan prasasti yang kami torehkan untuk leluhur Sunda, dan memberikan manfaat," kata Ismar.
Senada, Kepala Biro LKBN ANTARA Jawa Barat Riza Fahriza menyebut pameran foto ini bertujuan menjaga nilai-nilai budaya yang menyampaikan pesan dari karya fotografi tentang berbagai peristiwa lintas waktu, generasi, dan budaya. “Kami ingin memberi edukasi kepada masyarakat, khususnya Jawa Barat, bahwa yang paling utama awal peradaban Sunda yakni di Galuh (Ciamis), mudah-mudahan ini menjadi spirit kebangsaan untuk lebih maju," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ciamis Dian Budiana yang juga hadir dalam pembukaan, mengatakan pameran foto yang digelar di tempat bersejarah di Karangkamulyan itu merupakan bagian dari upaya edukasi masyarakat agar dapat mengetahui tentang budaya dan tradisi Ciamis.
"Bersama-sama untuk melestarikan budaya-budaya yang khususnya peninggalan-peninggalan masa lalu untuk menjadikan sebuah edukasi yang paling berharga, terutama untuk generasi-generasi muda, bahwa peninggalan hari ini merupakan kejayaan masa lalu," katanya.
Tak hanya sebagai srana edukasi, Pameran Foto Sakakala, menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis Heriyan Rusyandi, merupakan sarana nan baik untuk promosi pariwisata Kabupaten Ciamis agar lebih dikenal, terutama tentang wisata kebudayaan dan keseniannya.
"Ini sangat penting sebagai ajang promosi pariwisata di Kabupaten Ciamis, dan kami juga mendukung terciptanya kolaboratif pameran dalam hal pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Ciamis," katanya.
Pameran Foto Sakakala digelar di Pendopo Wretikandayun yang digelar 23 sampai 29 Desember 2025. Pameran juga akan dimeriahkan pertunjukan seni lais dan debus pada Rabu (24/12), hunting foto serta seminar budaya pada Kamis (25/12).(dwi)
Baca juga: