Kesadaran Cinta Lingkungan Meningkat, Green Jobs Jadi Tren Baru

Kamis, 02 Mei 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - BAPPENAS dan United Nations Development Programme (UNDP) memproyeksikan pekerjaan yang membutuhkan green skills akan membuka peluang hingga 4,4 juta pekerja pada 2030. Green skills adalah keterampilan dalam mendukung pelestarian lingkungan, seperti beralih ke pilihan gaya hidup ramah lingkungan. Fenomena itu mengarahkan tren baru yang akan berkembang, yakni green job.

Manajer Kebijakan dan Advokasi Koaksi Indonesia Azis Kurniawan menjelaskan green jobs adalah pekerjaan layak dan ramah lingkungan. Green jobs tidak hanya berkutat pada sektor manufaktur, konstruksi, dan energi hijau, seperti energi terbarukan dan transisi energi, tapi juga bisa dilakukan pekerja di semua sektor. Sebagai contoh, pekerja di perkantoran hijau (green office), usaha konstruksi hijau (green construction), serta gedung ramah lingkungan atau green building.

“Pekerjaan layak indikatornya banyak, tidak eksploitatif secara fiskal dan tidak diskriminatif secara sosial. Kedua, pekerjaannya berkontribusi memulihkan lingkungan,” jelas Azis Kurniawan dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.

Azis menjelaskan beberapa kriteria Green Jobs menurut ILO, di antaranya mampu meningkatkan efisiensi energi dan menghemat bahan baku, membatasi gas rumah kaca, meminimalisasi limbah dan polusi, mengembalikan ekosistem atau memulihkan ekosistem. Terakhir, tambah Azis, green jobs harus bisa mendukung upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, menurut dia, sudah waktunya anak-anak muda mulai atau menekuni green jobs.

Baca juga:

Zero Waste, Gaya Hidup Cinta Lingkungan

Sementara itu, Manajer Riset dan Pengelolaan Pengetahuan Koaksi Indonesia Ridwan Arif mengatakan masyarakat punya peran besar terkait dengan persoalan iklim dan lingkungan karena setiap orang memiliki ekosistemnya sendiri yang harus dirawat. Di lingkungan urban dan rural, menurut Ridwan, akan berbeda, termasuk hasil atau dampaknya.

Menurut dia, untuk beralih menekuni green jobs, banyak yang bisa dilakukan warga di kawasan urban, termasuk dengan pilihan gaya hidup ramah lingkungan dengan menggunakan transportasi publik. Cara lain jika tidak mau bergantung pada transportasi publik ialah penjejak green jobs bisa beralih menggunakan sepeda atau beragam moda kendaraan lain berbasis listrik.

Dengan luasnya lingkup green jobs, masyarakat bisa beralih menekuni pekerjaan ramah lingkungan. “Selama di kantor, kita bisa menggunakan energi dengan efisien, termasuk menggunakan kertas bolak-balik. Itu masuk kategori green jobs. Mematikan alat pendingin udara dan lampu penerangan juga termasuk upaya itu. Banyak orang tidak merasa bekerja di green jobs, padahal mereka sudah melakukannya setiap hari,” tutur Azis.

Di masa depan, green jobs akan semakin menjadi tren di Indonesia. Menurut Koaksi Indonesia, hal itu disebabkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim sehingga menumbuhkan usaha kecil yang berkontribusi pada lingkungan. Hal-hal itu meliput usaha pemanfaatan limbah menjadi produk lain seperti tas, kemasan makanan hingga kertas daur ulang. Saat ini, semakin banyak perusahaan yang membentuk divisi keberlanjutan (sustainability). Dengan adanya divisi keberlanjutan, perusahaan harus patuh terhadap berbagai regulasi terkait dengan keberlanjutan, misalnya proses produksi ataupun bahan baku.(*)

Baca juga:

Menggagas Pemilu Ramah Lingkungan Minim Sampah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan