Kerusuhan di Kazakhstan, WNI Diminta Hati-hati

Jumat, 07 Januari 2022 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Insiden kerusuhan berdarah telah mengguncang Kazakhstan. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nur-Sultan mengatakan 140 warga negara Indonesia (WNI) di negara pecahan Uni Soviet itu dalam kondisi aman.

"Bahwa 140 orang warga negara Indonesia yang ada di Republik Kazakhstan dan 3 orang warga negara Indonesia di Republik Tajikistan dalam keadaan aman," kata Dubes Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan Fadjroel Rachman, Jumat (7/1).

KBRI Nur-Sultan telah mengeluarkan tujuh imbauan untuk WNI yang tinggal di Kazakhstan. Pertama, WNI diminta untuk selalu waspada dan berhati-hati, menjauhi kerumunan, tidak bepergian ke luar rumah kecuali untuk hal-hal penting.

Baca Juga

Abaikan Imbauan Jokowi, Bappenas Boyong Pansus RUU IKN ke Kazakhstan

Keempat, mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, menjaga ketertiban, dan tidak ikut dalam aksi-aksi massa yang dilakukan di wilayah setempat. Kelima, tidak memberikan komentar yang bersifat publik terhadap pekembangan situasi dalam negeri Kazakhstan. Keenam saling berkomunikasi dengan sesama WNI yang berada di kota/wilayah masing-masing. Ketujuh, Berkomunikasi dengan KBRI melalui grup WNI maupun di jalur-jalur komunikasi yang memungkinkan untuk memberi update kondisi masing-masing dan melaporkan hal-hal yang penting untuk diketahui bersama.

Pemerintah setempat pun meminta bantuan aliansi militer Rusia untuk mengamankan situasi, Kamis (6/1). Beberapa jam setelah kedatangan Rusia, dikabarkan tembakan makin terdengar mengarah ke pengunjuk rasa.

Baca Juga

Gunung Es Unik di Kazakhstan Jadi Sorotan di Media Sosial

Demonstrasi di Kazakhstan sudah terjadi sejak Selasa (4/1). Kerusuhan dimulai dengan kenaikan harga gas minyak cair (LPG), yang digunakan untuk bahan bakar kendaraan di negara 19 juta penduduk itu.

Ini membuat massa turun berunjuk rasa. Massa kecewa meneriakkan ketidakadilan. Pasalnya negara itu memiliki cadangan energi besar baik minyak maupun gas.

Kazakhstan memiliki 20 miliar cadangan minyak dengan tingkat produksi sekitar 1,64 juta barel/hari. Negara ini menempati urutan ke-19 produsen minyak bumi dunia, sekaligus penghasil terbesar di kawasan Asia Tengah.

Baca Juga

Pimpinan DPR Sebut Pansus IKN ke Kazakhstan Sudah Direncanakan Lama

Sementara itu, massa pun meneriakkan kemarahan ke presiden terdahulu, Nursultan Nazarbayev, yang meski tak lagi berkuasa tapi dianggap masih mengatur ekonomi.

Ia menguasai negara itu tiga dekade dan mundur di 2019 karena tuntutan warga akibat mengekang liberalisme di negara itu. Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengambil langkah untuk mencopot Nazarbayev dan keluarganya dari jajaran pemerintah.

Meski begitu, pencopotan ini belum berhasil dalam menenangkan situasi. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan