Kepala BNPT Peringatkan Penyebaran Paham Radikal Jadi Ancaman Serius

Selasa, 15 Juni 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Penyebaran paham radikal intoleran yang berujung aksi terorisme di Indonesia tak hanya menyasar kepada masyarakat kekurangan ekonomi.

Menyebarnya paham radikal bisa menyasar seluruh kalangan, tak terkecuali individu yang berpendidikan tinggi. Hal ini bisa terjadi, karena akar masalah munculnya radikal terorisme adalah pemahaman ideologi yang salah.

Baca Juga

Indonesia Dinilai Sedang Hadapi Tantangan Transnasional Radikal

Oleh karena itu, perlu adanya literasi perdamaian dan wawasan kebangsaan untuk masyarakat demi menguatkan keberagaman.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, bahwa terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang berpengaruh terhadap stabilitas nasional.

Dampak yang ditimbulkan dari tindak pidana terorisme mengakibatkan kerugian yang besar terhadap negara, dan trauma bagi masyarakat.

“Untuk mencegah meningkatkan aksi maupun korban terorisme di tanah air, negara bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan masyarakat, inilah yang BNPT lakukan guna menjalankan amanat tersebut," kata Boy dalam keterangan persnya, Selasa (15/6).

Kepala BNPT Boy Rafli Amar. (Foto: Antara)
Kepala BNPT Boy Rafli Amar. (Foto: Antara)

Boy juga menambahkan, cepatnya perkembangan informasi teknologi secara global yang dapat mengubah dunia juga menjadi tantangan bagi kita semua.

Karena saat ini, para kelompok radikal kerap menjadikan teknologi terutama media sosial untuk menyebarkan ujaran kebencian dan pemahaman ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila.

Untuk itu, BNPT bersama seluruh stakeholder akan terus bekerja menanggulangi ancaman terorisme di Indonesia dengan menguatkan wawasan kebangsaan untuk seluruh kalangan.

Boy menambahkan, gar tidak menimbulkan paham yang bertentangan dengan ideologi negara, maka diperlukan pentingnya nilai keberagaman dan toleransi.

Kecanggihan teknologi yang tidak terbatas juga bisa menjadi ancaman untuk warga yang tidak pandai memilah informasi.

"Perlu meningkatkan solidaritas internal dan menguatkan wawasan kebangsaan,” tutur Boy. (Knu)

Baca Juga

Launching 5G di Solo, Menkominfo Johnny: Jangan Dimanfaatkan untuk Radikalisme

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan