Kendurnya Pengawasan PSBB DKI Dinilai karena Tekanan Para Pengusaha

Rabu, 24 Februari 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Lemahnya pengawasan Pemprov DKI Jakarta dalam pelaksanaan PSBB disinyalir adanya desakan dari para pengusaha di ibu kota untuk mengamankan usaha mereka.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah perpandangan, jika pemerintah melakukan pengetatan pengawasan dan kegiatan mobilitas warga, akan berimbas pada pendapatan mereka. Sebab selama PSBB ketat, mereka sangat dirugikan.

"(Kendurnya pengawasan) karena tekanan para pelaku usaha juga. Mereka sudah kolaps itu, bangkrut jadi menyebabkan dia menekan," ucap Trubus saat dihubungi Merahputih.com, Rabu (24/2).

Baca Juga:

Anies Kembali Perpanjang PSBB Selama Dua Pekan Hingga 23 Februari

Kemudian juga, kata dia, melempemnya razia-razia aturan PSBB di lokasi rawan penyebaran COVID-19 karena sudah muncul program vaksinasi virus corona. Jadi masyarakat sudah diberi angin segar mengenai penanggulangan virus mematikan ini.

"Sudah ada vaksin juga," ucap pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti ini.

Ia pun menyesalkan, kinerja dari Gubernur Anies dan jajarannya yang sudah cuek menjalankan aturan PSBB guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Warga menutup jalan saat simulasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) di RT 05/04, Petamburan, yang merupakan wilayah zona merah COVID-19 di Jakarta, Rabu (3/6). ANTARA FOTO/Akbar Nugr
Warga menutup jalan saat simulasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) di RT 05/04, Petamburan, yang merupakan wilayah zona merah COVID-19 di Jakarta, Rabu (3/6). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho

Trubus menilai, jika pemerintah lemah dalam pengawasan, dikhawatirkan kasus corona akan meningkat tajam. Sebab, warga abai menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Apalagi, saat ini musim hujan bakal ada pengungsi korban banjir yang berjubel di posko pengungsian.

"Kasusnya akan naik lagi, pengungsian itu gak ada prokes tuh," tuturnya.

Trubus juga berpendapat kalau tes COVID-19 atau testing, tracing, dan treatment (3T) yang dilakukan Pemprov DKI menurun dari pelaksanaan sebelumnya. Sehingga, angka positif kasus COVID-19 di DKI tak terlihat tinggi.

Baca Juga:

Perpanjang PSBB Diharapkan Bisa Hindari Penyebaran COVID-19 di Pengungsian

Hal ini juga kata Trubus, menunjukkan bahwa penanganan COVID-19 di Jakarta terlihat berhasil. Padahal, warga yang menjalani tes corona oleh Pemprov DKI tak telalu banyak.

"Terus tes-tes 3T itu juga menurun makanya terjadi penurunan padahal itu angka-angka semu. Dinas DKI juga bilang menurun karena ada banjir," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Hadapi Libur Panjang Imlek, Anies Kembali Perpanjang PSBB 2 Pekan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan