Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih


Pemusnahan mahkota Cendrawasih opset yang dilakukan BBKSDA Papua di Jayapura, Senin (20/10). ANTARA/HO/Dokumentasi
MerahPutih.com - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) minta maaf kepada masyarakat Papua, tokoh adat dan Majelis Rakyat Papua (MRP), atas insiden pembakaran ofset dan mahkota Cenderawasih saat pemusnahan barang bukti (barbuk) perdagangan ilegal satwa liar di Jayapura, Senin lalu 20 Oktober 2025.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas timbulnya kekecewaan dan rasa terluka yang dirasakan oleh masyarakat Papua," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, dalam rilis resmi kementerian di Jakarta, Kamis (23/10).
Baca juga:
Pedalaman Tambrauw, Surga Burung Cenderawasih di Papua Barat
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” imbuh Dirjen KSDAE Kemenhut itu.
Satyawan menjelaskan pemusnahan dilakukan bagian dari penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal satwa liar dan bagian-bagiannya, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 yang telah diperbarui melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Namun, Satyawan mengakui sebagian barang bukti yang dimusnahkan memiliki nilai budaya tinggi bagi masyarakat Papua.
Baca juga:
Hutan Warkesi, Surga Burung Cenderawasih Favorit Turis Asing
Kemenhut menambahkan sama sekali tidak ada niat untuk menyinggung atau mengabaikan nilai-nilai budaya masyarakat Papua saat pelaksanan pemusnahan barang bukti.
“Kejadian ini juga menjadi pembelajaran penting bagi seluruh jajaran kami, agar dalam setiap langkah pengambilan keputusan di lapangan, juga mengedepankan pertimbangan aspek sosial dan budaya secara menyeluruh,” tandas pejabat eselon 1 Kemenhut itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih

Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai

Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual

DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas

Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa

Prabowo Lantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, DPR: Peningkatan SDM Jadi Prioritas

Velix Wanggai Tegaskan Percepatan Pembangunan Papua Butuh Konsolidasi dari Pusat hingga Daerah

Kunjungan ke Taman Nasional Komodo Akan Dibatasi 1.000 Orang Per Hari, Sosialisasi dan Simulasi Dilakukan Oktober-Desember 2025

4 Jasad Korban Longsor Freeport Diterbangkan ke Jakarta, Termasuk 2 Ekspatriat

TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo
