Kemenhub Bakal Bikin 5 Terminal Antar Negara di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Jumat, 26 Februari 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengembangkan Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) di sejumlah titik perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kalimantan Barat.

Kepala Balai Perhubungan Darat Kemenhub Syamauddin mengatakan, lima terminal tipe A di Kalbar yaitu terminal ALBN Sei Ambang, Singkawang, Aruk, Entikong dan Badau.

"Kelima terminal tipe A tersebut akan terus dikembangkan baik sarana dan prasarana untuk meningkatkan pelayanan transportasi darat," ujarnya dikutip Antara.

Baca Juga:

Marak Penyelundupan, Sejumlah Jalan Tikus Perbatasan Indonesia-Malaysia Ditutup


Syamsuddin menyebutkan, misalnya untuk terminal ALBN Singkawang akan dianggarkan sebesar kurang lebih Rp25 miliar pada Tahun 2022.

"Terminal Singkawang itu menghubungkan ke Brunei dan Kuching, termasuk juga ke beberapa daerah lainnya," jelas Syamsuddin.

Ia menegaskan, nantinya di dalam Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terdapat terminal barang dan orang. Seperti terminal barang Internasional di Nanga Badau dengan target penyelesaian 2022 dan anggaran Rp120 miliar.

"Itu untuk mempermudah pengawasan barang dan orang di kawasan PLBN," ujarnya.

Pada tahun 2020 hingga 2021, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya membangun 11 PLBN Terpadu dengan total anggaran sebesar Rp2,27 Triliun.

Pembangunan 11 PLBN telah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

PLBN Badau. (Foto: Sekretariat Presiden)
PLBN Badau. (Foto: Sekretariat Presiden)

Dalam mendukung infrastruktur wilayah perbatasan, Kementerian PUPR tidak hanya membangun PLBN tetapi juga akses jalan untuk mempermudah mobilitas barang, jasa, dan manusia.

Di kawasan perbatasan Kalimantan dibangun jalan perbatasan sepanjang 1.910 Km dengan kondisi belum tembus sepanjang 84,05 Km di Provinsi Kalimantan Utara, perbatasan NTT dibangun jalan sepanjang 179,63 Km dengan kondisi seluruhnya telah tembus, dan di Papua dibangun jalan 919,16 Km dengan kondisi menyisakan 179,08 Km belum tembus.

Selama periode 2016 - 2020, Kementerian PUPR telah menyelesaikan tahap I pembangunan 7 (tujuh) yaitu, di kawasan perbatasan Kalimantan (PLBN Aruk, PLBN Entikong, dan Badau), di kawasan NTT (PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini), dan kawasan perbatasan Papua (PLBN Skouw) dengan alokasi anggaran yang dikucurkan sebesar Rp2,5 Triliun. (*)

Baca Juga:

Jalan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini Tersambung 2019

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan