Marak Penyelundupan, Sejumlah Jalan Tikus Perbatasan Indonesia-Malaysia Ditutup


Anggota Satgas Yonif 123/Rajawali mendistribusikan BBM di pedalaman Kalimantan Barat. (Foto Kapendam)
MerahPutih.Com - Anggota TNI dari Satgas Pamtas Yonif 320/BP bersama warga Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat resmi menutup 'jalan tikus' perbatasan antara Indonesia-Malaysia.
Menurut Komandan Satgas Pamtas Yonif 320/BP Letkol Inf Imam Wicaksana penutupan tersebut sebagai langkah antisipasi menekan kasus penyelundupan yang kerap terjadi di jalur tersebut.
Anggota TNI dan warga mengerahkan alat berat untuk menutup jalan tikus tersebut. Letkol Imam Wicaksana menyatakan penyelundupan barang ilegal kian marak melalui jalur-jalur tidak resmi sehingga perlu langkah untuk menutup sejumlah jalan tikus.
"Penutupan jalan tikus salah satu jawaban kami dari maraknya penyeludupan narkoba dan barang-barang ilegal lainya," ujar Imam Wicaksana di Putussibau, Minggu (16/12) kemarin.
Dikatakan Imam, penyelundupan barang ilegal jika tidak diatasi sangat merugikan negara juga masyarakat Indonesia itu sendiri terutama sektor perekonomian akan sulit untuk mandiri dan meningkat.

Dia berharap dengan penutupan jalan tikus itu dapat menekan aktivitas ilegal di perbatasan, sehingga tidak ada lagi perbuatan atau aktivitas ilegal dan tidak lagi menjadi ancaman kemandirian ekonomi masyarakat.
Saat menghadiri penutupan jalan tikus, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero, mengatakan, penutupan jalan tikus itu bukan untuk menyakiti masyarakat, namun mencegah agar tidak terjadi penyeludupan barang - barang ilegal. "Penutupan jalan tikus sejarah bagi Kapuas Hulu karena baru pertama kali dilakukan, itu demi kebaikan dan kepentingan bersama," katnya.
Penutupan jalan tikus dengan cara dikerok menggunakan alat berat itu dilakukan di lima titik di Desa Badau dan Desa Sebindang, Kecamatan Badau.
Selain disaksikan Wakil Bupati Kapuas Hulu, penutupan jalan tikus juga disaksikan tokoh masyarakat, kepala desa, Kepala Bea Cukai Badau, Dandim 1206/Putussibau, Kabag Ops Polres Kapuas Hulu, Camat Badau, Kapolsek, Imigrasi dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu provinsi Kalimantan Barat sebagaimana dilansir Antara mendukung penutupan jalan tikus atau jalan tidak resmi di daerah tersebut.
"Penutupan jalan tikus di perbatasan kami rasa itu sudah langkah tepat, karena selama ini jalan tikus selalu digunakan untuk kegiatan ilegal yang sering mengatasamakan masyarakat, padahal itu hanya dilakukan oknum tertentu," kata Tokoh Masyarakat Perbatasan, Kecamatan Badau, Heny Sudayat.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gagal Perpanjang Tren Buruk Soton, Rekor Menang 22 Laga Arsenal Malah Terhenti
Bagikan
Berita Terkait
Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah

KPK Dalami Dugaan Penyimpangan Era Ria Norsan di Korupsi Proyek Mempawah

Polisi Gagalkan Penyelundupan Happy Water 1,7 Kg di Bandara Soetta, WNA China dan Malaysia Ditangkap

Konflik Perbatasan Indonesia - Timor Leste, Komisi I DPR Desak Pemerintah Pusat Tempuh Jalur Diplomasi

Kasus Korupsi Proyek Jalan Mempawah, Gubernur Kalbar Ria Norsan Ditetapkan Tersangka?

KPK Diminta Segera Tentukan Status Hukum Gubernur Kalbar di Kasus Mempawah

Prabowo Bongkar Habis Kelakuan Belanda dan Inggris yang Jadi Biang Kerok Sengketa Perbatasan Indonesia-Malaysia, Blok Ambalat Jadi Taruhan

Dokter Tugas di Kawasan DTPK Dapat Tunjangan Rp 30 Juta Sebulan, Ini Kriterianya

Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar

Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia
