Kemenag Bersiap Hadapi Puncak Ibadah Haji

Kamis, 07 Juli 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Persiapan dan layanan layanan untuk puncak haji terus dilakukan Kementerian Agama. Saat masyair di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), jemaah haji Indonesia akan menempati 43 maktab.

Kepala Satuan Operasional Masyair/Armuzna Nasrullah Jasam memaparkan, yang menjadi titik krusial adalah saat pelaksanaan wukuf di Arafah, karena wukuf adalah rukun haji maka harus pastikan semua layanan berfungsi baik mulai dari pendingin udara, kemudian air, kamar mandi, kemudian katering.

Baca Juga:

Jelang Puncak Ibadah Haji, Jemaah Asal Indonesia Diberi Imbauan Khusus

"Kami harus siapkan betul agar jamaah konsentrasi untuk ibadah. Kemudian juga di Muzdalifah," tambah dia.

Titik krusial lainnya, lanjut ia, di Mina,yaitu pada 10 Dzulhijjah karena jemaah sudah tiba di Mina dan siap untuk melontarkan jumrah aqobah.

"Kita menyesuaikan dengan ketentuan Arab Saudi dalam hal ini Kementerian Haji, ada waktu-waktu di mana kita boleh melontar dan ada waktu-waktu yang kita tidak boleh melontar," katanya.

Ia meminta jemaah untuk mematuhi aturan kesepakatan yang telah dibuat antara Misi haji Indonesia dengan Kementerian Haji Arab Saudi.

"Kalau jemaah melontar sesuai jadwal insya Allah semua berjalan dengan lancar. Tapi kalau misalnya ada yang melontar di waktu-waktu yang dilarang saya kira itu nanti akan sedikit banyak mempengaruhi pergerakan jamaah dan tentu kita tidak harapkan," ujar Nasrullah.

Selain itu, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah hingga dua hari menjelang puncak haji, mencatat sebanyak 182 jamaah calon haji akan menjalani safari wukuf.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, semua pasien yang direncanakan akan menjalani safari wukuf akan ditarik dari kloter ke KKHI dua hari menjelang wukuf di Arafah. Kemudian pada Jumat saat wukuf akan diberangkatkan bersama-sama ke Arafah menggunakan bus.

Direncanakan sebanyak 10 bus akan digunakan untuk safari wukuf. Sebanyak 162 jamaah merupakan calon peserta duduk dan 20 jamaah merupakan calon peserta baring.

Budi mengatakan, menjadi menarik ketika menjelang wukuf banyak pasien yang dirawat sembuh sehingga mereka batal disafariwukufkan.

"Mungkin semangat jamaah untuk beribadah membangkitkan lagi kesehatan mereka. Jadi psikis mereka sangat positif menjelang wukuf di Arafah. Banyak juga jamaah yang akhirnya pulang dan melaksanakan wukuf secara mandiri," katanya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Besok Pagi, Jemaah Haji Bergerak ke Padang Arafah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan