Kemenag Bersiap Hadapi Puncak Ibadah Haji


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mencoba kasur dan selimut di tenda misi haji untuk persiapan jamaah saat mabit di Mina, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022). ANTARA/Desi Purnamawati/aa.
MerahPutih.com - Persiapan dan layanan layanan untuk puncak haji terus dilakukan Kementerian Agama. Saat masyair di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), jemaah haji Indonesia akan menempati 43 maktab.
Kepala Satuan Operasional Masyair/Armuzna Nasrullah Jasam memaparkan, yang menjadi titik krusial adalah saat pelaksanaan wukuf di Arafah, karena wukuf adalah rukun haji maka harus pastikan semua layanan berfungsi baik mulai dari pendingin udara, kemudian air, kamar mandi, kemudian katering.
Baca Juga:
Jelang Puncak Ibadah Haji, Jemaah Asal Indonesia Diberi Imbauan Khusus
"Kami harus siapkan betul agar jamaah konsentrasi untuk ibadah. Kemudian juga di Muzdalifah," tambah dia.
Titik krusial lainnya, lanjut ia, di Mina,yaitu pada 10 Dzulhijjah karena jemaah sudah tiba di Mina dan siap untuk melontarkan jumrah aqobah.
"Kita menyesuaikan dengan ketentuan Arab Saudi dalam hal ini Kementerian Haji, ada waktu-waktu di mana kita boleh melontar dan ada waktu-waktu yang kita tidak boleh melontar," katanya.
Ia meminta jemaah untuk mematuhi aturan kesepakatan yang telah dibuat antara Misi haji Indonesia dengan Kementerian Haji Arab Saudi.
"Kalau jemaah melontar sesuai jadwal insya Allah semua berjalan dengan lancar. Tapi kalau misalnya ada yang melontar di waktu-waktu yang dilarang saya kira itu nanti akan sedikit banyak mempengaruhi pergerakan jamaah dan tentu kita tidak harapkan," ujar Nasrullah.
Selain itu, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah hingga dua hari menjelang puncak haji, mencatat sebanyak 182 jamaah calon haji akan menjalani safari wukuf.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, semua pasien yang direncanakan akan menjalani safari wukuf akan ditarik dari kloter ke KKHI dua hari menjelang wukuf di Arafah. Kemudian pada Jumat saat wukuf akan diberangkatkan bersama-sama ke Arafah menggunakan bus.
Direncanakan sebanyak 10 bus akan digunakan untuk safari wukuf. Sebanyak 162 jamaah merupakan calon peserta duduk dan 20 jamaah merupakan calon peserta baring.
Budi mengatakan, menjadi menarik ketika menjelang wukuf banyak pasien yang dirawat sembuh sehingga mereka batal disafariwukufkan.
"Mungkin semangat jamaah untuk beribadah membangkitkan lagi kesehatan mereka. Jadi psikis mereka sangat positif menjelang wukuf di Arafah. Banyak juga jamaah yang akhirnya pulang dan melaksanakan wukuf secara mandiri," katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Besok Pagi, Jemaah Haji Bergerak ke Padang Arafah
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre

BPKH Dukung Penyidikan KPK Terkait dengan Kuota Haji 2024

Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

BP Haji Bakal Jadi Kementerian Haji, Presiden Bakal Tunjuk Menteri

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Evaluasi Haji 2025: Gus Irfan Soroti Data tak Sinkron dan Tingginya Kematian Jemaah

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Revisi UU Haji Berujung Ada Kementerian Baru, Dasco: Serahkan ke Pemerintah

Layanan Haji Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah, Pengelolaan Tabungan Jemaah Tetap dipisah
