Keberadaan 2 Orang ini Sebabkan PDIP Berat Gabung Koalisi Prabowo

Sabtu, 19 Oktober 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Menjelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto belum ada tanda-tanda PDI Perjuangan (PDIP) akan bergabung ke koalisi pendukung pemerintahan kelak.

Pengamat dan pakar Politik Jerry Massie menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sulit bergabung dengan Koalisi Prabowo.

Pertama, kata Jerry faktor keberadaan Presiden keenam Soesilo Bambang Yudhoyono di dalam koalisi Prabowo. Menurut Jerry, perseteruan SBY dan Mega terbilang cukup lama.

Yakni sejak mantan Ketum Demokrat itu naik tahta sebagai presiden selama 10 tahun mengalahkan Megawati yang notabene saat itu berstatus perahana.

“Dengan tidak adanya kedekatan SBY dan Prabowo saat ini maka bisa membuyarkan asa beralih haluan mendukung Prabowo,” kata Jerry di Jakarta, Sabtu (19/10).

Baca juga:

PDIP Diminta tak Masuk Koalisi Prabowo, Pihak yang Kalah Harus di Luar Pemerintahan

Selain itu, tambah Jerry, faktor Presiden Joko Widodo juga mempengaruhi keengganan Megawati untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Menurut dia, faktor Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan anak Jokowi, menjadi pemicu renggangnya hubungan Mega dengan eks kadernya itu.

“Bukti konkritnya, Jokowi tak berkenjung ke kediaman Megawati. Padahal ini tak pernah terjadi sebelumnya. Bahkan saat HUT PDIP justru Jokowi berkunjung ke luar negeri,” tuturnya.

Baca juga:

Deddy Sitorus Sebut Budi Gunawan Bukan Kader PDIP

Faktor lain adalah kekecewaan kader PDI-P kepada Jokowi yang dianggap tak sejalan dengan partai saat Pilpres 2024 lalu.

“Mereka (kader PDI-P) menolak PDIP bergabung dengan Prabowo-Gibran. Barangkali mereka masih marah dengan keputusan Jokowi tak mendukung jagoan mereka (mantan Capres Ganjar Pranowo),” pungkasnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan