Kapolri Yakinkan Stok BBM Jenis Solar Terpenuhi

Jumat, 08 April 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar rapat bersama dengan Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (8/4).

Sigit mengungkapkan, dalam rapat tersebut membahas soal isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis solar bersubsidi. Menurut Sigit, dari data yang ada ketersediaan atau stok solar bersubsidi sebenarnya dalam keadaan aman dan terjamin untuk masyarakat.

Baca Juga

Pemerintah Tindak Tegas Truk Tambang yang Gunakan Solar subsidi

"Jadi dari pengecekan tadi secara umum, kebutuhan bahan bakar minyak kita khususnya solar, semuanya dalam batas ketahanan yang terpenuhi," kata Sigit dalam konferensi pers.

Demi mempertahankan tren positif tersebut, Sigit menekankan bahwa saat ini dan kedepannya, pihaknya akan memastikan stok solar bersubsidi terjamin ketersediaan. Termasuk mengawal penyaluran serta penggunaannya tepat sasaran kepada masyarakat yang memang sangat membutuhkan.

"Sehingga keberadaan minyak, solar, BBM yang secara riil. Stok sebenarnya tercukupi. Ini yang betul-betul kita jaga dan pertahankan," ujar Sigit.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati, memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar Rakor di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/4/2022). ANTARA/Laily Rahmawaty.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati, memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar Rakor di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/4/2022). ANTARA/Laily Rahmawaty.

Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan, dalam rapat tersebut memang ditemukan fakta bahwa terjadinya peningkatan terhadap kebutuhan solar bersubsidi.

Menurutnya, hal itu diakibatkan adanya fenomena kenaikan terhadap tren produktivitas komoditas industri jenis tertentu.

Baca Juga

Kartu Kendali Pembelian Solar Mulai Digunakan di Kalimantan Timur

Tak hanya itu, Sigit menyatakan, perang yang melanda Ukraina dan Rusia juga menjadi salah satu faktor berkurangnya ketersediaan minyak dan gas di seluruh dunia, termasuk Indonesia juga terkena dampak.

"Indonesia sampai saat ini khususnya di ASEAN, masih ada di nomor dua terendah," ucap eks Kapolda Banten tersebut.

Selain itu, Sigit menekankan, saat ini masih terjadi disparitas yang tinggi antara solar bersubsidi dengan solar industri, kurang lebih sebesar Rp 12.500.

Dengan adanya gap tersebut, kata Sigit, penggunaan solar di lapangan terkadang disalahgunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.

Seharusnya, ditekankan Sigit, BBM bersubsidi mutlak diberikan kepada kelompok masyarakat yang memang sangat memerlukan, seperti moda transportasi umum, UMKM, pedagang kaki lima (PKL), dan yang lainnya.

Di sisi lain, Sigit menyebut, kepolisian telah menetapkan 21 orang tersangka di enam wilayah Polda jajaran terkait dengan kasus dugaan tindak pidana penyalahgunaan BBM.

Adapun keenam Polda yang melakukan penyidikan terkait perkara itu, yakni, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Gorontalo. (Knu)

Baca Juga

Jam Pelayanan Solar Bersubsidi di SPBU Dibatasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan