KA Batara Kresna Tertemper Mobil, PT KAI Daop Yogyakarta Tutup 14 Perlintasan Liar
Minggu, 16 November 2025 -
Merahputih.com - KA Batara Kresna relasi Purwosari Solo-Wonogiri tertemper mobil Toyota Rush putih berplat nomor AD 1070 ZK di palang pintu liar Kampung Clangap, Nguter Sukoharjo.
Akibat kejadian tersebut dua orang penumpang mobil selamat hanya mengalami luka ringan dirawat rumah sakit.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih meminta degan kejadian ini masyarakat agar selalu waspada, berhati-hati, disiplin mematuhi rambu-rambu yang ada dan tidak membuat perlintasan liar.
“Pelanggaran di perlintasan sebidang dan jalur KA dapat membahayakan keselamatan, baik keselamatan para petugas kereta api, penumpang KA maupun pengguna jalan itu sendiri,” kata Feni, Minggu (16/11).
Baca juga:
Kapasitas Terus Penuh, PT KAI Pesan 23 KRL Anyar dari China dan PT INKA
Ia mengatakan, kejadian itu terjadi saat KA Batara Kresna dari Solo menuju ke Wonogiri. Tiba-tiba di petak palang tak terjaga mobil muncul hingga tabrakan tak terhindarkan.
“KA 514 Batara Kresna relasi Purwosari-Wonogiri tertemper mobil di perlintasan liar kilometer 16+4 petak jalan antara Sukoharjo-Pasar Nguter. Penemper kemudian dievakuasi ke RS Nirmala Sukoharjo dan ditangani pihak setempat,” katanya.
Ia mengatakan, KA Batara Kresna sempat berhenti untuk dilakukan pengecekan rangkaian. Kemudian melanjutkan perjalanan setelah dipastikan tidak ada kerusakan berarti.
PT KAI mengimbau masyarakat pengguna jalan agar tidak membuat perlintasan liar, senantiasa disiplin, fokus dan berhati-hati serta mematuhi rambu-rambu yang ada.

Sementara itu, KAI Daop 6 Yogyakarta mendukung pemerintah dalam menutup perlintasan liar melalui tindakan sigap dengan melaksanakan penutupan perlintasan liar di KM 16+340 petak jalan Sukoharjo –Pasarnguter.
“Penutupan perlintasan liar dilakukan dengan pemasangan palang rel untuk memastikan perlintasan liar tersebut tidak lagi dapat dilalui kendaraan maupun pejalan kaki. Ini demi meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan masyarakat,” kata dia.
Ia mencatat, sepanjang periode Januari-November 2025, Daop 6 telah mendukung pemerintah dengan melaksanakan 14 penutupan perlintasan liar yang sebagian besarnya berada di lintas Purwosari-Wonogiri.
“Penutupan perlintasan liar ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan keselamatan di jalur kereta api,” ujar Feni.
Perlintasan liar sangat beresiko karena tidak memiliki fasilitas keselamatan atau pengamanan yang memadai. Atas dasar itu, masyarakat diimbau untuk tidak membuat perlintasan liar dan hanya menggunakan perlintasan resmi. (Ismail/Jawa Tengah)