Jusuf Kalla: Siklus Perubahan 20 Tahun, Jangan Dilihat Hanya Soal Jatuhnya Pemerintahan
Minggu, 13 November 2016 -
MerahPutih - Nasional Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan perlunya kita melihat sisi positip dari setiap perubahan zaman. Menanggapi pernyataan Ketua KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Fahri Hamzah tentang adanya siklus perubahan 20 tahunan di Indonesia, Wapres mengingatkan agar hal itu juga perlu dilihat dari sisi positipnya.
Fahri Hamzah sebelumnya mengungkapkan adanya siklus perubahan 20 tahunan di Tanah Air, sejak tahun 1908, 1928, 1945, 1965 hingga terakhir 1998.
“Saudara Fahri tadi menggambarkan siklus bangsa, tapi jangan siklusnya yang terjadi masalah. Siklus kebaikan juga kita harus tunjukkan. Karenanya jangan berpikir, pikirannya kadang-kadang bagus, tapi kalau pikirannya hanya bagaimana jatuhnya suatu pemerintahan, jangan itu saja," tegas Wapres seperti dilansir situs wapresri.go.id.
Jusuf Kalla menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada Pembukaan Kongres I Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI), di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Lebih jauh Wapres menggambarkan siklus kemajuan Indonesia, seperti tahun 1945 Indonesia merdeka. Juga, tahun 1998 Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis.
"Karena itulah maka marilah pikiran kita lebih positif, berpikir seperti itu. Berpikir bagaimana siklus kemajuan yang kita harus capai," tandasnya.
Kepada KAMMI Jusuf Kalla meminta agar dipikirkan bagaimana upaya memajukan ekonomi bangsa dengan inovasi dan kreativitas. (mw)