Janji Ciptakan 19 Juta Lapangan Kerja, Ini Yang Dilakukan Pemerintah Dalam 1 Tahun Terakhir

Senin, 20 Oktober 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pemerintah telah menartarget penciptaan 19 juta lapangan kerja selama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menjelaskan, untuk mewujudkan target tersebut Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

Ia menegaskan, pertumbuhan menjadi prasyarat utama terbentuknya lapangan kerja baru, dengan investasi dan konsumsi domestik sebagai dua penggerak utama ekonomi nasional.

"Bicara tentang lapangan pekerjaan, syarat pertama adalah (ekonomi) kita harus tumbuh. Kita harus optimistis, kita harus confident. Karena kalau tanpa ada pertumbuhan, apa yang mau kita ciptakan?” katanya dalam Forum Diskusi Capaian Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih di Bidang Perekonomian.

Baca juga:

2 Pemuda Lumajang Berhasil Olah Limbah MBG Jadi Produk Ramah Lingkungan, Buka Lapangan Kerja Baru

Pemerintah berkomitmen memperkuat iklim investasi dengan mendorong deregulasi kebijakan, termasuk penyederhanaan perizinan dan pemangkasan hambatan birokrasi yang selama ini memperlambat arus modal masuk.


Salah satu langkah konkret adalah penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025, yang menjadi instrumen debottlenecking untuk menyederhanakan birokrasi perizinan.


Melalui sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, proses perizinan kini didasarkan pada tingkat risiko kegiatan usaha sehingga menjadi lebih efisien, transparan, dan memiliki kepastian hukum lebih kuat bagi pelaku usaha.


Langkah ini juga diperkuat dengan pembentukan tim percepatan debottlenecking yang bertugas menyederhanakan kebijakan serta memastikan service level agreement (SLA) perizinan yang jelas.


Selain kebijakan makro, Ferry menuturkan pihaknya turut mendorong sektor-sektor padat karya seperti industri manufaktur, pariwisata, dan pertanian sebagai motor utama penciptaan lapangan kerja.


Sebab, sektor pariwisata dinilai memiliki ekosistem luas karena melibatkan transportasi, akomodasi, kuliner, hingga jasa pendukung. Sementara industri dan pertanian menjadi tulang punggung penyerapan tenaga kerja di daerah.

"Pertanian itu salah satu backbone kita. Makanya tadi dengan berbagai program ketahanan pangan, subsidi pupuk kita perbaiki. Kemudian juga kita punya program kredit usaha ala sintan," jelasnya.

Pemerintah juga mengandalkan program prioritas sebagai mesin penciptaan kerja, seperti Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini diharapkan menggerakkan rantai pasok ekonomi lokal. Ferry memperkirakan satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa menciptakan rata-rata 34 lapangan kerja langsung, dengan efek berganda terhadap perekonomian daerah.

Selain itu, pemerintah menyiapkan skema percepatan akses lulusan perguruan tinggi ke pasar kerja melalui program magang bersertifikat enam bulan.

"Magang tadi harapannya dalam enam bulan ini, mahasiswa kita yang within 1 year baru lulus, itu kita harus ekspos ke pekerjaan. Sehingga akses mereka ke pasar tenaga kerja itu bisa lebih baik gitu ya," terangnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan