Jam Malam di Surabaya Dimanfaatkan Buat Balapan Onthel, Taruhannya Jutaan Rupiah!
Senin, 27 Juli 2020 -
MerahPutih.com - Aturan jam malam di masa pandemi diberlakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya, justru dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk taruhan dalam balap sepeda onthel di kawasan jalan kembar Simo Pomahan.
Sirkuit dadakan tersebut digelar saat jalanan sepi. Hampir tak ada kendaraan yang lewat sehingga area tersebut selalu disesaki remaja-remaja tanggung mulai pukul 00.00 WIB.
“Ya mumpung ada jam malam ini kan nggak ada kendaraan lewat, yah jarang sih. Jadi kita buat balapan sepeda. Nggak di sini aja, hari ini ada tiga tempat, di Demak, Margomulyo sama Simo ini tiap jam segini,” tutur Feri, salah satu pembalap sepeda onthel di lokasi tersebut, Minggu dini hari (26/7).
Baca Juga
Siswi SD di Surabaya Buat Face Shield dari Botol Bekas Air Mineral, Dijual Rp3 Ribu
Untuk taruhan biasanya terjadi pada beda grup berdasarkan daerah asal. Salah satu remaja sekitar dijadikan ‘boto’ atau pemegang uang taruhan dari 2 grup yang berkompetisi.
“Jumlah uang yang buat taruhan biasanya mulai dari Rp500 ribu sampai Rp 1,5 juta. Ini aja keluar Rp 700ribu, Beda sama yang ada di Margomulyo itu tadi sampai Rp 2 juta,” tegas Feri.

Bagi mereka, pukul 00.00 WIB tersebut merupakan jam aman untuk menggelar balap sepeda onthel liar sebagai ajang taruhan. Sebab pada jam tersebut jarang ada petugas berlalu lalang di area tersebut.
“Kalau mulainya sih yah jam 12an malam ya kadang lebih sampai jam 1 pagian, itu tergantung dari berapa peminat taruhannya," ucap Feri.
Yang pasti, puluhan pemuda berkumpul tersebut enggan menerapkan physical distancing dan jarang yang mengenkan masker.
Baca Juga
Jalani Tes Swab Massal, Wali Kota Solo: Semoga Hasilnya Negatif
Untuk menjaga kelancaran jalannya pertandingan, mereka menutup jalanan dengan beberapa motor diparkir di tengah jalan dan posisinya sebelum start balap sepeda onthel tersebut. Motor tersebut sebagai pembatas area taruhan dan sekaligus diawasi beberapa remaja untuk mengantisipasi adanya razia.
Terkesan mengganggu disaat pengendara motor atau mobil melintasi jalanan itu. Bahkan, para pengendara tersebut mengalah hingga mengurangi laju kendaraannya. (Andika/Jawa Timur)