Ini Tanggapan Zainut Tauhid Soal Reuni Aksi 212
Jumat, 01 Desember 2017 -
MerahPutih.com - Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Sa'adi menilai peringatan maulid nabi yang dikemas dalam bentuk reuni alumnus 212 di Silang Monas Jakarta, Sabtu (2/12) besok sah-sah saja digelar.
Menurutnya, di era demokrasi saat ini, tidak ada larangan bagi siapapun untuk menggelar perkumpulan dan menyampaikan aspirasinya selama masih dalam koridor aturan dan etika yang berlaku.
"Sah-sah saja orang berkumpul untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat sepanjang hal itu dilakukan dengan mematuhi ketentuan perundang-undangan," ujar Zainut dalam siaran persnya, Jumat (1/12).
Dia berpendapat, peristiwa aksi bela Islam 212 dimana jutaan orang berkumpul dalam satu lokasi yang sama dengan niat dan tujuan yang sama adalah sesuatu yang fenomenal dan jarang terjadi.
Menurutnya, peristiwa langkah itu tidak mungkin mudah dilupakan dan sulit dilupakan.
"Bagi saya peristiwa itu sulit dilupakan dan merupakan sejarah," terangnya.
Lanjut dia, dalam sejarah Islam banyak juga peristiwa fenomenal yang terjadi bahkan melebihi dari peristiwa 212, yang kemudian menjadi sejarah yang terus diperingati.
Pada zaman Nabi ada peristiwa Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq dan beberapa perang yang lain. Begitu juga pada masa sahabat dan generasi kekhalifahan sesudahnya, banyak sekali peristiwa yang sangat besar dan fenomenal yang bahkan membawa kepada masa kejayaan Islam.
"Pertanyaan sederhananya pernahkah kita berpikir untuk memperingati peristiwa-peristiwa tersebut?," katanya.
Zainut mengatakan, ada satu peristiwa yang kemudian oleh sebagian umat Islam diperingati yaitu peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan tersebut awalnya diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi, pendiri Dinasti Ayyubiyah dari Tikrit, Irak dalam rangka untuk menyemangati para pejuang Muslim menghadapi tentara Salib.
"Tapi peringatan maulid Nabi tersebut oleh sebagian umat Islam yang lain dianggap bid'ah bahkan tidak jarang dijadikan media untuk mengolok-olok bahkan sampai pada penilaian penyesatan," tandasnya. (Fdi).