Ini yang Perlu Kamu Tahu Seputar Grup Hacker Anonymous
Senin, 01 Juni 2020 -
GRUP hacker bernama Anonymous baru saja merilis sebuah video ancaman kepada Departemen Kepolisian Minneapolis. Hal itu untuk menanggapi kematian George Floyd. Dalam video itu, terlihat seseorang menggunakan topeng Guy Fawkes yang berkata akan membeberkan banyak kejahatan yang dilakukan Minneapolis Police Department (MPD) kepada seluruh dunia.
Anonymous hacked the Minneapolis PD website, issued vid pic.twitter.com/EvJhR52GZO
— Denis (@Gramatik) May 31, 2020
"Petugas kepolisian yang membunuh orang-orang dan melakukan kejahatan perlu dimintai pertanggungjawaban seperti kita semua. Jika tidak, mereka akan merasa bahwa mereka memiliki izin untuk melakukan apapun yang mereka inginkan. Orang-orang sudah merasa cukup dengan korupsi dan kekerasan dari sebuah organisasi yang berjanji untuk membuat mereka aman," ungkapnya dengan suara yang telah disamarkan.
Baca juga:
Pria Kulit Hitam Tewas saat Ditangkap Polisi di Amerika Serikat, ini Kisahnya

Bukan bualan semata, kini ancaman tersebut mulai menjadi kenyataan. Dilansir Forbes, situs resmi dari MPD telah mengalami gangguan sejak Sabtu (30/5).
Saat ini, diasumsikan bahwa situs resmi MPD yang offline merupakan hasil kerja Anonymous meski belum ada konfirmasi lebih lanjut. Lantas, siapa itu Anonymous?
Baca juga:
Rihanna, Beyoncé, Lady Gaga, dan Harry Styles Buka Suara Soal Tragedi George Floyd
Anonymous, seperti disebut Metro, ialah sekelompok aktivis daring yang tujuan utamanya tertarget pada hipokrisi (kemunafikan) dan korupsi.
Anonymous pertama kali menarik perhatian dunia pada 2008, ketika mereka mengungkap sebuah video wawancaran dengan Tom Cruise terkait dengan kepercayaan Scientology di Youtube.
Tindakan itu dilakukan untuk mendukung project chanology, aksi protes kepada Church of Scientology yang dianggap memeras anggotanya. Kepercayaan Scientology juga mendoktrin bahwa bidang psikologi dan psikiatri merupakan tipuan.
Anonymous juga pernah mengungkap Operation Ice ISIS ketika menyerang media sosial Islamic State dan mengancam akan merilis 1.000 anggota Ku Klux Klan (KKK), grup supremasi kulit putih yang menargetkan orang keturunan Afrika-Amerika.
We are interventionist.
— Anonymous (@LatestAnonNews) May 31, 2020
We are hacktivist.
We are journalist.
We are activist.
We are justice.
We are legion.
Expect us.
We are from the internet.
We are #Anonymous.
We are everywhere.#GeorgeFloydProtests pic.twitter.com/NU3FXG7SCp
Pertanyaan sesungguhnya, apakah protes daring maupun luring mampu menghasilkan perubahan atas kejamnya kekerasan dan rasialisme? (shn)