Indonesia Tidak Khawatir Subvarian Omicron BF.7 Bakal Merebak

Jumat, 30 Desember 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - RSAB Harapan Kita Jakarta, mencatat jumlah kasus BF.7 di Indonesia, yang terdeteksi berdasarkan surveilans genomik relatif sedikit, berkisar 15 kasus.

Dua kasus di antaranya dilaporkan dari DKI Jakarta, berjenis kelamin laki-laki berusia 30--40 tahun. Kedua pasien bergejala ringan dan isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga:

Penambahan Kasus Harian COVID-19 Capai 685 Jelang Pergantian Tahun

Kedua pasien sudah dinyatakan sembuh, tanpa ada komorbid dan tidak ada riwayat perjalanan luar negeri.

Kementerian Kesehatan RI belum melihat adanya tanda-tanda peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia setelah ditemukan sejumlah pasien yang terinfeksi Subvarian Omicron BF.7 di Tanah Air.

"Kami tidak terlalu khawatir, karena sejak Oktober 2022, varian yang masih mendominasi saat ini adalah XBB dan belum ada tanda peningkatan BF.7," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis (30/12).

Nadia mengatakan, BF.7 yang kini memicu lonjakan kasus di Tiongkok dan sejumlah negara lain di dunia memiliki karakter gejala yang relatif ringan.

Semua pasien yang terjangkit di Indonesia sudah dinyatakan sembuh secara isolasi mandiri (isoman) sejak spesmien ditemukan pada Oktober 2022.

"Semua pasiennya sudah sehat," katanya.

Dinas Kesehatan DKI hingga saat ini masih memperbarui data jumlah pasien mengalami kontak erat berdasarkan penambahan laporan dari laboratorium kesehatan setempat.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan serta menyegerakan diri mengakses layanan vaksinasi COVID-19 di sentra pelayanan kesehatan terdekat sebagai upaya perlindungan diri dari risiko sakit bergejala berat akibat infeksi virus Corona.

"Jadi sampai sekarang, vaksin masih gratis, cepat-cepat booster," katanya. (Knu)

Baca Juga:

DPR Kritisi Wacana Pengenaan Biaya Pasien COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan