Imam Masjid Istiqlal: Masyarakat Mispersepsi Konsep Jihad

Rabu, 06 April 2016 - Luhung Sapto

MerahPutih Nasional - Kelompok Islam militan kerap menggunakan konsep Jihad atau Syahid untuk propaganda paham radikalisme. Padahal, jihad sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits memiliki arti agung yaitu berjuang di jalan Allah.  

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA berpesan agar masyarakat percaya dengan para ulama dan jangan percaya konsep jihad non ulama. Hal ini supaya tidak tersesat dengan pemahaman jihad yang salah.

"Percaya penuh pada ulama MUI, NU, dan Muhammadiyah. Tanya saja ke ulama apa makna jihad dan mati syahid sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits. Jangan percaya konsep jihad versi non ulama karena pasti akan menyesatkan," katanya di Jakarta, Rabu (6/4) dalam keterangan tertulis. 

Mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia ini menegaskan kalau ada orang berjihad dengan membunuh orang, apalagi korbannya orang yang tidak berdosa, itu jelas salah besar. Menurutnya, jihad yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW lebih mengedepankan pendekatan soft of power dan lebih banyak menyelesaikan persoalan dan tantangan tanpa kekerasan.

"Kalau terpaksa harus melalui perang fisik terbuka, Nabi selalu mengingatkan pasukannya agar tidak melakukan tiga hal, yaitu tidak membunuh anak-anak dan perempuan, tidak merusak tanaman, dan tidak menghancurkan rumah-rumah ibadah musuh. Kalau musuh sudah angkat tangan, apalagi kalau telah bersyahadat, tidak boleh lagi diganggu," terang Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.

Nasaruddin menerangkan, konsep jihad itu ada empat. Pertama niat, kedua usaha, yang dilanjutkan dengan logika yang masuk akal alias tidak boleh nekad, sedangkan keempat harus dikonfirmasi ke batin (mujahadah). Kalau jihad itu tidak masuk akal atau tidak dikonfirmasi ke batin, itu jelas bukan jihad. Bahkan bila jihad dilakukan dalam pengertian ngawur, itu sama saja dengan bunuh diri atau konyol.

BACA JUGA

  1. Mencegah, Cara Efektif Lawan Radikalisme dan Terorime
  2. Kepala BNPT Fokus Kontra Radikalisasi
  3. Pimpin BNPT, Irjen Tito Karnavian: Seperti Kembali ke Rumah Sendiri
  4. Pemerintah Dukung Penuh Program Pencegahan Teror dan Deradikalisasi BNPT
  5. Deradikalisasi Bukan Hanya Tanggung Jawab BNPT

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan