Ilmuwan NASA Temukan Kristal Kuning di Mars, Pertama Kalinya dalam 30 Tahun

Rabu, 24 Juli 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Ilmuwan NASA telah menemukan kristal kuning yang dianggap sangat penting bagi kehidupan di Mars. Ini adalah pertama kalinya kristal kuning itu ditemukan di Planet Merah dalam 30 tahun eksplorasi.

“Ini terbentuk hanya dalam rentang kondisi sempit yang belum pernah dikaitkan oleh para ilmuwan dengan sejarah lokasi ini,” menurut NASA dikutip dari The Sun, Selasa (23/7).

Kristal tersebut ditemukan oleh penjelajah Curiosity saat berkendara di atas batu saluran Gediz Vallis, yang diperkirakan merupakan sungai yang sudah punah.

Melalui penggunaan Spektrometer Sinar-X Partikel Alfa (APXS), alat berteknologi tinggi tersebut dapat melihat sampel batuan dan tanah. Curiosity mengonfirmasi, bahwa kristal tersebut mengandung unsur belerang.

Baca juga:

NASA Gandeng SpaceX untuk Hancurkan ISS

Kristal kuning ditemukan oleh penjelajah Curiosity
Kristal kuning ditemukan oleh penjelajah Curiosity. Foto: Unsplash/NASA
>Meskipun mineral yang mengandung belerang sudah diamati di Planet Merah, tetapi unsur belerang belum ditemukan hingga saat ini. Ternyata, ada banyak sekali bebatuan ini di dalam saluran tersebut.

“Menemukan ladang batu yang terbuat dari belerang murni seperti menemukan oasis di gurun pasir,” kata ilmuwan proyek Curiosity, Ashwin Vasavada.

“Seharusnya tidak ada, jadi sekarang kami harus menjelaskannya. Menemukan hal-hal aneh dan tak terduga itulah yang membuat eksplorasi planet begitu menarik," tambahnya.

Belerang merupakan salah satu dari enam unsur penyusun kehidupan. Selain belerang, karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan fosfor juga termasuk. Gabungan unsur-unsur tersebut membentuk 98 persen materi hidup di Bumi.

Baca juga:

NASA Batalkan Proyek Pencarian Es di Kutub Selatan Bulan

Sementara di Bumi, belerang biasanya digunakan untuk pembuatan aki mobil, pupuk, penyulingan minyak, pengolahan air, dan penambangan logam.

Belerang juga hanya bisa terbentuk dalam kondisi yang sangat sempit. Para ilmuwan sebelumnya tidak mengaitkan Mars dengan kondisi ini. Itulah sebabnya para ahli terkejut dengan temuan tersebut.

Namun, hal ini mungkin bisa membantu dalam membentuk basis tempat tinggal permanen di masa depan. (sof)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan