Sains

Kenalan sama Asteroid 2024 YR4, Disebut bakal Tabrak Bumi pada 2032

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 14 Februari 2025
Kenalan sama Asteroid 2024 YR4, Disebut bakal Tabrak Bumi pada 2032

Lintasan asteroid 2024 YR4 yang mungkin akan menubruk bumi.(foto: NASA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - SEBUAH asteroid bernama 2024 YR4 terpantau berada di dekat bumi. Orbit asteroid itu disebut dapat membawanya memasuki wilayah tata surya yang berdekatan dengan atmosfer Bumi. Asteroid 2024 YR4 diperkirakan memiliki lebar sekitar 40-90 meter.

Asteroid 2024 YR4 ditemukan teleskop Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) yang didanai NASA di Rio Hurtado, Chile, pada 27 Desember 2024. Letaknya sangat dekat dengan bumi pada 25 Desember 2024 sehingga objek tersebut menjadi cukup terang untuk dideteksi dalam survei asteroid.

Segera setelah 2024 YR4 ditemukan, sistem pemantauan dampak JPL/CNEOS Sentry mengidentifikasi kemungkinan bahwa asteroid 2024 YR4 dapat menabrak Bumi pada 22 Desember 2032. Seperti biasa, orbit awal hanya dapat dihitung secara kasar sehingga ketidakpastian prediksi untuk 2032 masih sangat besar. Dengan demikian, kemungkinan asteroid berada di jalur tabrakan yang tepat sangat kecil.

Seiring dengan pengumpulan data terkini, orbit asteroid menjadi lebih akurat, wilayah ketidakpastian posisinya pada 2032 semakin menyempit. Meski begitu, bumi masih berada dalam rentang kemungkinan lintasan. Akibatnya, dalam sebulan terakhir, probabilitas dampak secara bertahap meningkat hingga pada 27 Januari 2025 melampaui 1 persen, yang dianggap sebagai ambang batas penting.

Baca juga:

NASA Peringatkan 2 Asteroid Besar yang Mendekati Bumi



Jika skenario yang tidak mungkin terjadi dan 2024 YR4 benar-benar berada di jalur tabrakan, dampaknya akan terjadi di sepanjang koridor risiko yang membentang melintasi Samudra Pasifik bagian timur, Amerika Selatan bagian utara, Samudra Atlantik, Afrika, Laut Arab, dan Asia Selatan.

Meski kemungkinannya kecil, asteroid ini disebut mungkin menabrak bumi pada 22 Desember 2032.

Menurut situs resmi NASA, objek tersebut sangat menarik untuk pertahanan planet karena dua alasan. Ukurannya cukup besar untuk menimbulkan dampak lokal yang signifikan jika, meskipun sangat tidak mungkin, menabrak bumi. Kedua, meskipun peluang tabrakan pada 2032 sangat kecil, asteroid 2024 YR4 telah melampaui ambang batas probabilitas 1 persen untuk terjadinya tabrakan dengan Bumi.

Akibat probabilitas ambang batas yang demikian, keberadaan asteroid 2024 YR4 harus dilaporkan secara resmi kepada lembaga pemerintah AS yang terlibat dalam pertahanan planet, serta kepada Kelompok Penasihat Perencanaan Misi dan Kantor Urusan Luar Angkasa PBB, sesuai dengan piagam pemberitahuan Jaringan International Asteroid Warning Network.(*)

Baca juga:

Kenalan Sama Asteroid 2024 PT5 yang Disebut ‘Mini Moon’

#Sains #NASA #Asteroid
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Beberapa kasus dugaan spionase yang melibatkan warga negara China juga muncul belakangan ini di AS.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan