Ikappi Sebut Kenaikan Beras Bukan Murni karena Pemilu
Selasa, 27 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut bahwa kenaikan harga pangan khususnya beras bukan serta merta imbas dari perhelatan kontestasi politik Pemilihan Umum (Pemilu).
Sekjen Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga beras ini sudah terjadi sejak akhir 2023. Fatalnya, pasca pencoblosan Pemilu 2024 harga beras semakin tinggi, bahkan sampai menyentuh harga Rp 18 ribu per kilogram.
Baca Juga:
Pemerintah Harus Guyur Beras Premium dan Medium di Pasar untuk Tekan Harga
"Ya beras ini memang kenaikannya bukan hanya terjadi pada saat mometum pemilu jadi kami menilai kenaikan harga beras ini terjadi sudah dari tahun lalu," kata Reynaldi saat dikonfirmasi MerahPutih.com, Selasa (27/2) di Jakarta.
Reynaldi mengaku bahwa pada tahun lalu Ikappi sudah berkoordinasi dengan Perum Bulog guna mencari solusi agar harga beras tidak naik. Namun nyatanya usaha komunikasi itu tak membuahkan hasil yang baik, malah harga makin melonjak.
"Bahkan kami berkomunikasi dengan Bulog Oktober 2023 tidak terealisasi yang namanya stabilisasi pasokan dan harga pangan atau disingkat beras SPHP," ucapnya.
"Malah yang ada kami pedagang yang di PHPin," sambungnya.
Baca Juga:
200 Juta Orang Akan Mudik, Kakorlantas Ungkap Kesiapan Tol Jakarta-Semarang
Lantas ia meminta, Perum Bulog untuk mengguyur beras medium dan premium di pasaran dalam upaya untuk menurunkan harga beras yang melonjak tinggi.
"Kami berharap di momentum ini persiapan 3 pekan jelang ramadan harus diguyur beras baik medium dan premium ke pasar tradisional guna untuk menekan harga," ucapnya. (asp)
Baca Juga: