Presiden Prabowo Sebut Impor Beras Dihentikan, DPR Minta Pemerintah Pastikan Petani Tak Dirugikan


Gedung DPR RI. (Foto: MerahPutih.com/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia tidak lagi melakukan impor beras dan kini memiliki stok beras tertinggi sepanjang sejarah menuai tanggapan dari DPR.
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menyambut positif capaian tersebut sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Menurutnya, pencapaian ini harus dijaga dengan baik agar benar-benar memberi manfaat bagi rakyat Indonesia, terutama para petani.
“Kalau stok beras kita memang benar tertinggi sepanjang sejarah, tentu kita harus bersyukur. Tapi yang terpenting jangan hanya melihat angka stok, melainkan juga kualitas beras yang dikonsumsi masyarakat. Jangan sampai ada lagi beras oplosan yang beredar di pasaran,” kata Daniel di Jakarta, Selasa (30/9).
Baca juga:
Daniel menegaskan masyarakat berhak mendapatkan beras berkualitas, sementara pemerintah perlu memperketat pengawasan distribusi agar tidak terjadi penyalahgunaan.
Ia mengingatkan kasus beras oplosan beberapa waktu lalu jangan sampai terulang karena merugikan konsumen sekaligus merusak kepercayaan publik.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya memastikan bahwa tingginya stok beras tidak justru menekan harga gabah di tingkat petani. Petani, menurut Daniel, harus mendapat kepastian harga yang adil sehingga peningkatan stok juga berbanding lurus dengan kesejahteraan mereka.
“Stok beras yang melimpah harus diikuti dengan harga yang baik di tingkat petani. Jangan sampai petani justru merugi karena harga jatuh. Harapan kita, kondisi ini menjadikan petani semakin sejahtera, bukan hanya menjadi penonton ketika negara mencatat rekor,” ujarnya.
Baca juga:
Setelah 2 Tahun Impor Beras, Pemerintan Stop Beli Dari Luar Negeri
Daniel menambahkan, ketahanan pangan sejatinya tidak hanya dihitung dari seberapa besar cadangan beras, tetapi juga dari keberlanjutan produksi di dalam negeri. Ia mendorong pemerintah memperkuat dukungan bagi petani, mulai dari akses pupuk, teknologi, hingga permodalan.
“Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan kita. Jika mereka kuat dan sejahtera, maka ketahanan pangan Indonesia akan kokoh. Tapi kalau petani terus menghadapi masalah harga, pupuk, dan distribusi, maka capaian stok ini bisa rapuh,” tegasnya.
Sebagai anggota Komisi IV yang membidangi pertanian, Daniel juga mengingatkan perlunya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas beras.
Selain itu, distribusi yang merata dan pengawasan ketat dinilai sangat penting agar kelebihan stok tidak hanya menumpuk di gudang, tetapi benar-benar terserap di pasar dengan harga terjangkau.
“Kalau distribusi lancar, harga stabil, kualitas terjaga, maka rakyat senang dan petani pun bahagia. Itu baru namanya keberhasilan pangan yang sesungguhnya,” pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang

Presiden Prabowo Sebut Impor Beras Dihentikan, DPR Minta Pemerintah Pastikan Petani Tak Dirugikan

Bapanas Jamin Bantuan Beras yang Didistribusikan Oktober Hingga November Aman untuk Dikonsumsi

DPR Desak Food Station dan Satgas Pangan Perketat Pengawasan Mutu Usai Pemerinteh Menaikan HET Beras

Hari Tani Nasional, Komisi IV DPR Desak Pemerintah Harus Siapkan Peta Jalan Pertanian Indonesia

Bapanas Minta Seluruh Pihak Waspada Jelang Akhir Tahun, Cadangan Pangan Pemerintah Ibarat 'Rem dan Gas'

Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket

Tinjau Pasokan Bahan Pokok di Pasar Nyanggelan Bali, Mendag Busan: Stok Cukup, Harga Terkendali

Pemprov DKI Akui Stok Beras Premium di Jakarta Alami Penurunan, Sejumlah Faktor Jadi Penyebab Kelangkaan

Harga Beras Mulai Turun, Pemerintah Diminta Gencarkan Operasi Pasar
