Hukum Bersenjata di AS Bikin Obama Stres

Jumat, 24 Juli 2015 - Adinda Nurrizki

MerahPutih Internasional - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengakui kegagalannya dalam menegakkan hukum bersenjata di wilayah kekuasaannya.

Dalam wawancaranya dengan BBC, Obama mengaku bahwa insiden penembakkan yang kerap kali terjadi di AS membuatnya frustasi.

"Saya berjanji akan tetap mencoba," ujarnya. Namun editor dari BBC Jon Sopel mengungkapkan bahwa dari nada bicara Obama, ia terlihat tak yakin.

"Jika kamu melihat berapa orang yang terbunuh karena teror 9/11, jumlahnya kurang dari 100. Tapi jika kamu melihat berapa yang terbunuh karena serangan bersenjata, jumlahnya lebih dari ribuan," sambung Obama.

Obama juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus memperketat terkait aturan bersenjata.

Selain aturan bersenjata, Obama menyampaikan beberapa poin terkait konflik di dunia, yakni:

1. Inggris harus tetap di Eropa agar bisa memengaruhi panggung dunia.

2. Obama percaya diri bahwa kesepakatan nuklir akan melewati Kongres.

3. Suriah membutuhkan solusi politik untuk memerangi ISIS.

4. Obama akan turut memerangi korupsi dan pelanggaran HAM di Kenya.

5. Walaupun selalu ada ketegangan rasial, AS akan menjadi negara yang beragam dan toleran.

 

BACA JUGA:

Barack Obama Kini Doyan ‘Berkicau’ di Twitter

Obama: Perang Melawan ISIS Bukan Hanya Masalah Militer

Obama Kunjungi Pentagon untuk Bahas Masalah ISIS

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan