HIPPI DKI: Pilkada Serentak 2020 Tak Beri Dampak Ekonomi

Rabu, 09 Desember 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 ini tidak dapat memberikan dampak ekonomi. Keterbatasan ruang kampanye yang berpedoman terhadap protokol kesehatan menjadi salah satu penyebabnya.

"Tahapan Pilkada tahun ini banyak diramaikan via sosmed dan virtual sehingga transaksi ekonomi sangat minim terjadi," ujar Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Sarman Simanjorang melalui keterangan tertulis, Rabu (9/12).

Adapun Pilkada serentak tahun ini dilaksanakan di 270 daerah, di 9 provinsi, 224 Kabupaten dan 37 Kota. Diikuti 735 pasangan calon kepala daerah.

Baca Juga:

Digelar di Tengah Pandemi, Pimpinan DPR Apresiasi Pelaksanaan Pilkada 2020

Menurut Sarman, para pasangan calon lebih banyak belanja alat-alat kesehatan seperti hand sanitizer, masker untuk dibagikan ke masyarakat, sedangkan atribut lainnya sekalipun dibelanjakan namun sangat minim.

"Pilkada tahun ini bisa disebut pilkada paket hemat. Para paslon sangat membatasi belanja kampanye mungkin juga karena keterbatasan dana karena tidak mendapat support dari pelaku usaha akibat COVID-19," ungkapnya.

Ilustrasi - Pilkada serentak 2020. (ANTARA Jatim/Naufal Ammar)
Ilustrasi - Pilkada serentak 2020. (ANTARA Jatim/Naufal Ammar)

Lanjut Sarman, berkaca pada pilkada serentak sebelum wabah corona, tahapan kontestasi politik umumnya mampu menggerakkan ekonomi dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.

Hal itu karena tahapan pilkada diramaikan dengan kampanye terbuka yang secara langsung terjadi transaksi bisnis.

"Seperti belanja atribut kampanye, pembuatan baliho, spanduk, umbul-umbul, banner, kaos, topi, stiker dan lain-lain," paparnya.

Baca Juga:

Hakordia dan Pilkada Jadi Momentum Bangun Kesadaran Budaya Antikorupsi

Selain itu, pilkada sebelum pandemi ada keterlibatan pengusaha lokal seperti event organizer (EO) yang mengatur pembuatan panggung hiburan, sewa tenda, kursi, sound system, keyboard, artis dan banyaknya UMKM yang berjualan makanan dan minuman ketika ada pengumpulan massa.

"Kesemuanya akan menambah omzet UMKM di daerah yang berkontribusi terhadap naiknya transaksi bisnis dan konsumsi rumah tangga," tuturnya. (Asp)

Baca Juga:

Pilkada di Tangsel, Warga Terpantau Patuh Pada Protokol Kesehatan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan