Heboh Istilah 'Nepo Kids' yang Jadi Penyebab Demo di Nepal, Apa Makna Sebenarnya?
Jumat, 12 September 2025 -
MerahPutih.com - Gelombang demonstrasi yang mengguncang Nepal baru-baru ini menyita perhatian dunia. Di tengah kerumunan massa, beberapa spanduk bertuliskan “Nepo Kids” terlihat jelas.
Hal itu pun menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang: apa sebenarnya makna istilah tersebut? Mengapa sampai muncul di momen krusial seperti unjuk rasa?
Tulisan tersebut ternyata bukan sekadar hiasan, melainkan sindiran terhadap praktik nepotisme yang dianggap menjadi sumber ketidakadilan di berbagai bidang, mulai dari politik, ekonomi, hingga budaya pop.
Baca juga:
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Arti dan Makna Istilah Nepo Kids
Dikutip dari berbagai sumber, secara harfiah, istilah “nepo kids” atau “nepo baby” merupakan singkatan dari “nepotism kids/babies."
Istilah yang populer di internet itu ditujukan kepada anak-anak figur terkenal, entah itu selebriti, politisi, atau pebisnis, yang dianggap mendapat jalan karier lebih mudah berkat nama besar orang tua mereka.
Pada industri hiburan, istilah ini semakin populer setelah banyak warganet membahas betapa banyaknya aktor, musisi, dan model yang ternyata berasal dari keluarga terkenal.
Mereka sering kali mendapatkan akses audisi, kontrak, atau promosi yang mungkin sulit diraih oleh orang biasa.
Baca juga:
ACAB 1312 Viral usai Tragedi Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob, ini Arti dan Asal-usulnya
Nepo Kids Tetap Harus Buktikan Kualitasnya
Meski banyak yang mengkritik fenomena ini karena dianggap tidak adil bagi mereka yang berjuang dari nol, sebagian orang berpendapat bahwa memiliki “nepo privilege” bukan berarti seseorang tidak berbakat.
Banyak nepo kids yang tetap harus membuktikan kualitas mereka di depan publik agar bisa diterima. Namun, sentimen negatif tetap ada karena masyarakat merasa kesempatan seharusnya diberikan secara merata, bukan hanya kepada mereka yang lahir di keluarga berpengaruh.
Pesan bertuliskan “Nepo Kids” dalam demo Nepal menunjukkan, bahwa fenomena ini bukan hanya masalah hiburan atau media, tetapi sudah merambah isu sosial yang lebih luas.
Istilah ini menjadi simbol kritik terhadap ketimpangan sosial dan kesempatan yang tidak merata. (Far)