Hasto Melawan, KPK Diberi Surat Pemberitahuan Praperadilan

Senin, 13 Januari 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka atas dua kasus dugaan korupsi. Yakni kasus dugaan suap terkait PAW anggota DPR periode 2019-2024 dan kasus perintangan penyidikannya.

Tim kuasa hukum Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto akan mengirim surat ke Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (13/1).

Surat tersebut menyangkut proses praperadilan yang dimohonkan Hasto ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 10 Januari 2025.

Hal itu disampaikan Hasto saat datang ke markas KPK untuk diperiksa perdana sebagai tersangka kasus dugaan suap PAW anggota DPR RI 2019-2024 dan kasus perintangan penyidikannya.

Baca juga:

Kuasa Hukum Hasto Klaim Didukung 1.000 Pengacara

"Pada kesempatan ini, penasihat hukum kami juga akan memberikan surat kepada Pimpinan KPK berkaitan dengan proses praperadilan tersebut,” kata Hasto.

Surat itu isinya mendorong agar proses hukumnya di KPK tetap menunggu hasil praperadilan. Hasto mengingatkan pengajuan praperadilan merupakan haknya sebagai tersangka.

“Apakah surat yang kami sampaikan tersebut nantinya berkaitan dengan pemeriksaan saya akan tetap dilanjutkan atau pimpinan KPK mengambil suatu kebijakan untuk mengikuti seluruh proses praperadilan, kami serahkan hal tersebut kepada pimpinan KPK,” ujar Hasto.

Sekjen PDIP dua periode ini tetap menaruh optimisme terhadap proses hukum di KPK.

"Karena kami percaya bahwa mekanisme dan prosedur hukum akan ditempuh dengan sebaiknya-baiknya dengan prinsip-prinsip asas praduga tak bersalah,"

Adapun sidang perdana gugatan Hasto melawan KPK bakal digelar pada Selasa 21 Januari 2025. Hakim tunggal PN Jaksel Djuyamto yang akan memimpin sidang tersebut.

Dalam kasus suap, Hasto bersama Harun Masiku dan orang kepercayaannya Donny Tri Istiqomah yang juga telah ditetapkan tersangka diduga memberikan suap kepada eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Sementara itu, dalam kasus perintangan penyidikan, Hasto disebut memerintahkan seseorang untuk menghubungi Harun Masiku agar merendam handpone dalam air dan melarikan diri. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan