Harga Jual Minyak Goreng Masih Tinggi, Pedagang Ngeluh Dapat Untung Sedikit
Selasa, 08 Februari 2022 -
MerahPutih.com - Pedagang minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Kota Solo, Jawa Tengah, mengeluhkan minimnya pasokan minyak goreng bersubsidi yang dijual beredar di pasaran.
Tak hanya itu, pedagang juga mengeluh lantaran harga minyak dari distributor masih tinggi sehingga harga jual eceran belum bisa setara dengan HET.
Baca Juga
PKS Minta Pemerintah Bentuk Tim Pengawas Tindak Kartel Minyak Goreng
Salah seorang pedagang minyak goreng curah di Pasar Gede Solo, Yuswito (50) mengaku pihak belum bisa menjual harga sesuai HET yang sudah ditentukan. Hal itu terjadi karena harga minyak yang dibeli dari distributor juga masih di atas HET.
"Dari distributor masih jual Rp 17.700, saya jual lagi Rp 18.000. Untung saya cuma sedikit dan barangnya langka," kata Yuswito, Selasa (8/2).
Ia mengatakan ada minyak goreng subsidi yang dijual di pasaran. Namun, barangnya sulit didapat. Ia pun berharap pemerintah memberikan solusi bukan hanya menyalahkan pedagang saja.
"Saya juga tidak bisa menyediakan minyak curah dalam jumlah besar. Maksimal hanya bisa menyediakan 5 drum minyak curah yang satu drumnya berisi 180 kilogram minyak," kata dia.
Senada diungkapkan pedagang minyak di Pasar Legi, Wanti (55). Ia mengaku sulit mendapatkan pasokan minyak goreng curah dalam tiga hari terakhir.
"Minyak goreng curah harganya Rp 16.500-Rp 17.000 per liternya, tetapi tiga hari ini barangnya susah. Akhirnya saya jual minyak goreng premium dengan harga Rp 16.000 per liter," kata dia.
Baca Juga
Pencinta Gorengan Tak Perlu Panic Buying Memborong Minyak Goreng
Kabid Pelayanan Perdagangan Dinas Perdagangan Solo, Training Hartanto tak menampik situasi minyak curah di pasar-pasar tradisional masih mahal dan langka. Namun, kalau minyak premium di toko retail modern masih aman.
"Ini sudah kita data bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) keluhan para pedagang sekaligus mencari akar permasalahan terkait stok dan harga mahal," kata Hartanto.
Diketahui, kebijakan satu harga yang dikeluarkan pemerintah pusat mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng menjadi tiga klasifikasi berbeda. Mulai dari Rp 11.500 untuk minyak goreng curah, Rp 13.500 untuk kemasan sederhana, dan Rp 14.000 untuk minyak goreng premium (bermerek) yang dijual di toko retail.
Pimpinan Cabang Bulog Solo Sri Muniati menambahkan, pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak pasar dengan tujuan untuk memetakan keberadaan minyak dan kebutuhan dipasaran saat ini. Distributor maupun pengecer akan didata untuk memperlancar pasokan barang.
"Dari hasil sidak kita temukan bahwa pasokan minyak goreng curah sedikit berkurang dan harganya masih di atas HET yang sudah ditentukan," pungkas Sri. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Polisi Pastikan Distribusi, Stok dan Harga Minyak Goreng Aman